Page 10 - Sepotong Hati Yang Baru - Tere Liye
P. 10

Apanya yang dekat? Mereka paling cuma ngobrol satu dua kalimat, tidak ada bedanya dengan

               yang lain.

               “Nggak semua kali.” Aku memotong cerita Puteri.


               Puteri yang sedang semangat cerita soal status-status facebook Rio yang ditujukan untuk ehem

               pertanda ‘hubungan mereka’ menoleh padaku. Sari juga ikut menoleh.


               “Nggap semua apanya?” Puteri bertanya.

               “Ya nggak semua status Rio itu tentang kalian. Kemarin saja Rio update status proyek jembatan

               tugas mata kuliah sipilnya, mana ada hubungannya dengan kalian? Kecuali Puteri jadi inspirasi
               jembatannya,” Aku mengangkat bahu.


               “Kok kamu tahu status yang itu, Na?” Puteri bertanya lagi.


               “Tahu saja.” Aku masih malas menanggapi.


               “Bukannya kamu belum tersambung pertemanan dengan Rio?” Puteri menyelidik.


               “Memang nggak.”

               “Nah, kok kamu tahu? Wah, ternyata ya, Nana yang alim, yang bilang nggak suka dekat-dekat

               sama cowok, memeriksa timeline Rio? Ayo ngaku?” Puteri melotot.


               Sari yang duduk di tengah tertawa, melihat muka Puteri dan melihat muka merahku.

               “Siapa yang memeriksa timeline Rio? Aku cuma memastikan kalau cerita Puteri itu benar atau

               nggak, hanya itu kok.” Aku membantah.


               “Ayo  ngaku  saja,  Na.”  Puteri  nyengir,  tidak  percaya,  “Kamu  naksir  Rio  juga  kan?  Pantas  saja
               setiap  kali  aku  bercerita  wajahnya  berubah,  tidak  terima.  Ih,  Nana  cemburu,  ya?  Sayangnya,

               kamu tuh bukan type Rio, Na.”
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15