Page 123 - Sepotong Hati Yang Baru - Tere Liye
P. 123

Maka itulah yang terjadi pada Jo.


               “Maafkan  aku,  Vin.”  Jo  lompat  memeluk  Vin  saat  pintu  apartemen  terbuka.  Pipinya

               berlinang air mata.


               Lihatlah, Jo yang berubah jelek kembali, Jo yang sama seperti saat dunia di restart dua

               tahun lalu.


               “Tidak apa, Jo. Tidak apa.” Vin tersenyum tulus.



               Apa  yang  terjadi?  Persis  saat  bisnis  biro  perjalanan  milik  Jo  akan  go  public,  menjual
               saham  ke  bursa,  teman  sosialita  super  cantik  dari  kota  lain  mengkhianatinya.  Itu

               rekayasa  keuangan,  eh  kecantikan  yang  hebat,  dan  dalam  sekejap,  bisnis  milik  Jo

               berpindah  tangan.  Dia  dicurangi  habis-habisan  melalui  skandal  kecantikan  abad  itu.
               Dalam  bahasa  mudahnya,  Jo  bangkrut.  Semua  kecantikan  itu  langsung  disedot  oleh

               mesin, cling, cling, cling, jutaan kali, Jo kembali seperti dulu.


               “Maafkan  aku,  Vin.”  Jo  tersedu.  Dia  benar-benar  dalam  posisi  buruk.  Kehilangan  Erik

               Tarore, juga kehilangan bisnis, dan yang lebih menohok kehilangan kecantikan.


               Vin membelai lembut rambut Jo, “Kau lupa, Jo, mau sesakit apapun kau saat ini, mau

               sesebal, sebenci apapun, Jo tidak pernah sendirian. Aku akan selalu menjadi teman baik.
               Aku akan selalu bersedia mendengarkan. Deal?”



               Ah, bagi Vin, yang seminggu terakhir telah bekerja sebagai cleaning service, mau sejelek
               apapun dirinya dan orang lain, kebahagiaan tetap berasal dari hati sendiri. Sepanjang

               dia  bahagia,  maka  tidak  penting  penilaian  orang  lain.  Bagi  Vin,  teman  terbaik  adalah
               teman  yang  bisa  berbagi  satu  sama  lain,  dan  Jo  adalah  teman  terbaiknya,  dia  bisa

               berbagi kebahagiaan, juga kesedihan.


                                                           ***
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128