Page 158 - Sepotong Hati Yang Baru - Tere Liye
P. 158

Setahun silam. Di tempat yang sama.


               Bedanya tidak ada kesedihan di sana. Aku mengeluarkan kotak cincin batu bulan itu.



               “Aku tahu ini bukan permata.” Tersenyum, “Hanya cincin sederhana, berhiaskan  batu
               bulan, simbol tanggal kelahiranmu. Apakah kau suka?”



               Alysa  mengangguk-angguk.  Tersenyum  amat  lebarnya.  Menjulurkan  tangannya.  Dia
               mencoba memasangkan cincin tersebut. Sumringah menatap wajahku,



               “Itu akan menjadi cincin pernikahan kita.”


               Kalimat  itu  meluncur  begitu  saja.  Aku  lupa  kalau  selama  sebulan  terakhir

               merencanakan banyak hal. Menyiapkan prolog dan kalimat pembuka yang indah. Malam
               itu, menatap wajahnya, kalimat itu meluncur begitu saja.



               Alysa  menatapku.  Matanya  membulat.  Mukanya  memerah.  Tersenyum.  Kemudian
               tersipu mengangguk. Sungguh, malam itu berubah seperti ada seribu kembang api yang

               meluncur  menghias  angkasa.  Hatiku  menyala  oleh  rasa  bahagia.  Keramaian  rumah
               makan tepi jurang lautan terasa bingar, orang-orang yang menghabiskan makanan di

               atas meja.


               Malam itu. Setahun silam.



               Dan semua mulai dikerjakan. Keluarga saling bertemu, tanggal pernikahan ditentukan,
               kartu undangan disebar, hal-hal kecil diselesaikan, semua berjalan begitu lancar.


               Tetapi  pernahkah  kalian  menyimak  film-film.  Yang  ketika  pasangan  itu  siap  menikah

               beberapa hari lagi, salah-satu pemerannya entah kenapa bertemu dengan seseorang—

               biasanya  seseorang  itu  calon  mempelai  perempuan.  Seseorang  yang  terlihat  begitu
               sempurna.  Seseorang  yang  mengambil  segalanya.  Ketika  kalian  menonton  film  itu,

               bahkan kalian tega membela perasaan yang baru muncul di hati jagoan wanitanya. Tega

               berharap agar pernikahan itu tidak jadi. Berharap calon mempelai perempuan berhasil
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163