Page 52 - Sepotong Hati Yang Baru - Tere Liye
P. 52

Rakyat  bersorak  sorai  memenuhi  halaman  istana,  berduyun-duyun  puas  ingin

               menonton.


               Resi-resi  istana  membacakan  kidung  kesedihan.  Shinta  melangkah  menuruni  anak

               tangga,  mengenakan  pakaian  putih,  selendang  putih,  semerbak  wangi  menyergap
               hidung-hidung. Tidak, oh Ibu, aku tidak akan menangis. Anakmu tidak akan menangis,

               wahai  Dewi  Laksmi.  Shinta  meremas  jemarinya,  menatap  sekitar  yang  mendadak

               terdiam.  Hanya  sepuluh tahun  terusir  dari Ayodya, terpisah dari suaminya, aku akan
               kuat melewati ujian ini, oh Ibu Dewi Laksmi. Demi cintaku kepada suamiku.



               “Dusta takkan bercampur dengan jujur
               Hina takkan bercampur dengan mulia

               Oh, minyak takkan pernah menyatu dengan air


               Kebaikan takkan bercampur dengan keburukan

               Kesetiaan takkan bercampur dengan pengkhianatan

               Oh, Dewi Shinta takkan pernah menyatu dengan gadis hina”


               Kidung  kesedihan  resi-resi  istana  mengambang  di  langit-langit  halaman.  Kaki  Shinta
               menyentuh tanah yang berdebu. Senja itu, disaksikan ribuan rakyat, disaksikan Rama

               yang  berdiri  memejamkan  mata  di  kursi  singgasana,  sendirian  Shinta  dilepas

               meninggalkan  istana,  meninggalkan  gerbang  ibukota  Ayodya,  menuju  barisan  rapat
               pohon-pohon di hutan rimba. Menjalani ujian sepuluh tahun terbuang. Tanpa seorang

               pun sempat tahu, bahkan Rama, bahwa Shinta sedang mengandung anak mereka.


                Gelap, hutan gelap menyambut langkah kaki Shinta. Lolongan binatang buas terdengar

               di kejauhan. Dengung suara serangga, desis binatang melata, menyeruak malam kelam.
               Udara terasa lembab. Gelap, berkali-kali kaki Shinta tersangkut tunggul dan akar, jatuh

               berdebam.  Pakaiannya  bergelimang  lumpur  hutan,  tubuhnya  kotor,  padahal  dia  baru

               beberapa jam saja menjalani hukuman tersebut.
               Kemana dia harus pergi sekarang?
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57