Page 97 - Sepotong Hati Yang Baru - Tere Liye
P. 97

pakaian dan keperloean dia sendiri. Tapi itoe boekan masalah, Nyonya Rose berseroe-

               seroe joemawa, menjiapkan apapoen keboetoehan. Sehari sebeloem djamoean, bahkan
               djadilah itoe dapoer disoelap sedemikian roepa sesoeai itoe selera koki nomor wahid.

               Doea hari terakhir, Itje lebih banjak diam, tidak menanggapi itoe omelan Nyonya Rose

               jang  aneh-aneh,  lebih  banjak  bekerdja  tanpa  bersenandoeng  ataupoen  mengoepil.
               Sebenarnja  Itje  ingin  lebih  sering  bertemoe  Kang  Djalil,  tambatan  hatinja,  tapi  Kang

               Djalil siboek, lebih sering mengurus keperluan Meneer Van Houten di luar—dan boleh

               jadi joega mengoeroes rentjana penyerboean itoe, tidak patoet dia orang menganggoe
               Kang Djalil-nja. Nampaknja betoel, itoe pertemoean saat Kang Djalil menjerahkan botol

               ratjun menjadi pertemoean terakhir mereka.

               Botol  ratjun  itoelah  jang  memboeat  Itje  lebih  banjak  diam.  Di  kamar  baboenja  jang
               sempit,  tidak  coema  sekali  Itje  menatap  botol  itoe,  gemetar  tangannja  mengeloes,

               menghela  nafas  pandjang.  Apakah  dia  tega  meratjuni  Meneer  dan  Nyonya  Rose?  Itje

               boeroe-boeroe  mengoesir  pikiran  itoe.  Kang  Djalil  pasti  tidak  soeka  dia  berpikir
               matjam-matjam.  Di  luar  kamar  terdengar  suara  koetjing  menjenggol  tempat  sampah,

               Itje bergegas menjambar itoe botol ratjun, menggenggamnya erat-erat, memasoekannja

               ke dalam saku, nafasnja tersengal, takoet sekali ketahoean oleh tjenteng atau serdadoe
               lain jang bisa memboeat rentjana Kang Djalil berantakan.

               Saat bekerdja, botol ratjun itoe selaloe dibawanja, dia takoet ada baboe lain jang tidak
               sengadja  menemoekan  itoe  botol  di  kamarnja.  Berkali-kali  memegang  sakoe,

               memastikan itoe botol tidak jatoeh atau tertinggal. Berkali-kali poela itoe Itje menghela

               nafas, beroesaha menenangkan diri. Djadi mana sempat dia nyeletoek atau mendjawab
               polos omelan Nyonya Rose.

               Apalah daja, Itje tetaplah gadis baroe beroesia enam belas tahoen, satoe-satoenya jang

               memboeat dia tabah melewati doea hari terakhir, apalagi kalau boekan tjinta sutjinya
               pada Kang Djalil. Demi itoe semoea dia rela mengorbankan diri.


                                                           ***

               Pembatja jang boediman, siap tidak siap, mau tidak mau, misteri waktoe selaloe begitoe,

               akhirnja djamoean makan malam itoe tiba. Malam itoe, diantara hari-hari tahoen 1622,
               roemah besar Meneer Van Houten terlihat bertjahaya.
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102