Page 135 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 135
Sejarah Pemikiran Indonesia Modern
Mahasiswa yang membawa serta keluarganya ke negeri Belanda sering
mengundang mahasiswa ke rumah mereka untuk makan malam dan
menjalin persahabatan.
Pada tahun 1920-an datang lagi mahasiswa ke Belanda seperti
Darsono, Semaun, Abdul Muis. Kehadiran mereka sangat
mempengaruhi sesama teman seperjuangan yang lebih muda. Para
pendatang baru itu dengan cepat mendominasi Indische Vereeniging dan
menyalurkan anggotanya ke dalam kegiatan aktif sehubungan dengan
masalah baru di tanah air. Tahun 1923, Perhimpunan Indonesia
memperingati usia 15 tahun, pada kesempatan itu menerbitkan buku
peringatan. Adapun isi buku itu mencerminkan semangat yang menjiwai
anggota Perhimpunan Indonesia. Susunan buku itu adalah artikel
pertama berjudul Tinjauan ke Belakang, yang menguraikan pembentukan
dan perkembangan Perhimpunan Indonesia disusul dengan karangan
Menanjak, kemudian karangan tentang Jalan Baru dan berikutnya Arah
Zaman. Dalam edisi Maret 1923 dalam majalah Hindia Poetra
berdasarkan ide kesatuan, demokrasi maka dibuat pernyataan bahwa:
1. masa depan bangsa Indonesia hanya semata-mata yang dalam
pembentukan struktur pemerintah sendiri dapat
dipertanggungjawabkan oleh bangsa Indonesia.
2. untuk mencapai itu setiap orang menurut kemampuan serta
menurut kekuatan serta kecakapannya diusahakan tanpa
bantuan pihak manapun.
3. untuk mencapai tujuan bersama itu semua unsur atau lapisan
19
rakyat perlu kerja sama seerat-eratnya.
Kegiatan mahasiswa yang secara radikal disalurkan ke dalam aktifitas
politik tercermin dengan perubahan namanya menjadi Perhimpunan
Indonesia tahun 1924. Pada tahun itu muncul jurnalnya ‘Indonesia
Merdeka’ sebagai ganti ‘Hindia Poetra’. Dalam kata pengantar edisi
pertama majalah dikatakan bahwa:
Dalam kata ‘merdeka’ terkandung ungkapan tentang tujuan dan
usaha keras kami dan mulai sekarang dan seterusnya, ‘Indonesia
Merdeka’ akan menjadi semboyan perjuangan Pemuda Indonesia.
‘merdeka’ adalah cita-cita umum semua umat manusia, setiap
bangsa mempunyai keinginan kuat untuk hidup merdeka. Gagasan
tentang kemerdekaan tidak berbeda dari satu bagian dunia ke
bagian dunia lainnya. Kemerdekaan adalah cita-cita umat manusia
Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya 127