Page 179 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 179

Sejarah Pemikiran Indonesia Modern




                pengarang  yang  dianggap  awal  menuliskan  idenya  melalui  karya  sastra
                              21
                adalah Selasih,  yang menghasilkan karya pada tahun 1930-an.
                        Agar  pemahaman  kita  mengenai  hal-hal  yang  telah  disinggung
                tersebut  menjadi  konkret,  puisi  karya  Djoemantan  yang  secara  tersirat
                dapat dikatakan mempunyai tujuan yang jelas dalam menanggapi situasi
                zaman di masa itu, sangat layak disimak. Berikut adalah cuplikan puisi
                karyanya yang berjudul “Seruan yang Singkat”.

                        Seruan yang Singkat
                                           22
                        ...
                        Ya inilah sekarang zaman kemajuan
                        masanya bergerak pihak perempuan;
                        maju ke medan pengetahuan,
                        hilangkan segala adat kekunoan.

                        Asyiklah sekarang orang berkata,
                        hulu dan hilir semuanya rata;
                        zaman berubah sekarang nyata,
                        kaum kuno lenyap di mata.

                        Marilah saudaraku muda yang syahda,
                        tuntut pengetahuan jangan tiada;
                        laki-laki perempuan tiada berbeda,
                        di Taman ini bergurau senda.
                        ...
                        Nyatalah di pikir di dalam hati
                        serta ditimbang diperamat;
                        kaum kuno hilanglah pasti,
                        kaum muda pasti berganti.
                        ...

                        Jika  isi  dari  beberapa  bait  puisi  ini  dikaitkan  dengan  situasi
                zaman pada masa awal abad ke-20 itu, dapat dikatakan bahwa puisi ini
                menjadi semacam penegas atau penggaris bawah akan semangat zaman
                yang ada, yaitu adanya kesadaran akan suatu kemajuan. “Kemajuan” di
                sini,  seperti  juga  yang  melandasi  penerbitan  Insulinde,  bukan  hanya
                impian di siang bolong melainkan telah menjadi gambaran umum akan
                kehendak  umumnya  orang-orang  terdidik  di  masa  itu  untuk  turut
                berkiprah  dan  menentukan  sendiri  perjalanan  hidup  mereka.  Untuk




                                              Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya   171
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184