Page 211 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 211

Sejarah Pemikiran Indonesia Modern




                Catatan Akhir :

                    1)  Ahmat Adam, Sejarah Awal Pers dan Kebangkitan Kesadaran Keindonesian,
                        terj.  Amarzan  Loebis  dan  Mien  Joebhaar,  Jakarta:  Hasta  Mitra,
                        Pustaka Utan Kayu, dan Perwakilan KITLV Jakarta, 2003, h. 32.
                    2)  Ibid., h. 307-308.

                    3)  M.C.   Ricklefs,   Sejarah   Indonesia   Modern,   terj.   Dharmono
                        Hardjowidjono, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1994, h.
                        236-237.

                    4)  Ibid, h. 238.
                    5)  Ibid.
                    6)  Taufik  Abdullah,  “Otentisitas  dan  Saling  Penetrasi  dalam  Lintasan
                        Sejarah,” Nabil Forum, Edisi IV, Januari-Juni 2012, h. 13. Tulisan ini
                        semula  merupakan  makalah  pada  seminar  “Cross  Cultural
                        Fertilization: Sebuah Strategi Kebudayaan,” yang diselenggarakan oleh
                        Universitas  Paramadina,  Nabil  Society,  dan  harian  Kompas  pada
                        tanggal 28 Februari 2012.
                    7)  Ibid.
                    8)  Adam, op.cit., h. 216.
                    9)  Ibid.
                    10)  Ibid.
                    11)  Ibid.
                    12)  Istilah “sonnet” dalam bahasa Inggris berasal dari kata Italia, sonnetto,
                        yang dalam ungkapan kita kira-kira bermakna ‘suatu suara atau nada
                        yang lirih atau lembut’. Lihat Michael Alexander,  A History of English
                        Literature, Hampshire dan New York: Palgrave Macmillan, 2000, h. 82.
                    13)  Sajak  ini  dimuat  di  Bianglala,  No.  31,  19  Agustus  1870.  Sumber
                        pengutipan  sajak  ini  adalah  Suyono  Suyatno,  Juhriah,  Joko  Adi
                        Sasmito,  Antologi  Puisi  Indonesia  Periode  Awal,  Jakarta:  Pusat  Bahasa,
                        Departemen Pendidikan Nasional, 2004, h. 17-18.
                    14)  Sajak ini dimuat dalam Bintang Djohar, Nomor 17, 3 Mei 1873. Sumber
                        pengutipan  sajak  ini  adalah  Suyono  Suyatno,  Juhriah,  Joko  Adi
                        Sasmito,  Antologi  Puisi  Indonesia  Periode  Awal,  Jakarta:  Pusat  Bahasa,
                        Departemen Pendidikan Nasional, 2004, h. 18-19.
                    15)  M.  Hatta,  “Beranta  Indah,”  Jong  Sumatra,  Tahun  IV  (9),  September
                        1921.
                    16)  C. Hooykaas, Perintis Sastera, terj. Raihoel Amar Gelar Datoek Besar,
                        Kuala Lumpur: Fajar Bakti Sdn. Bhd., 1981, h. 105.




                                              Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya   203
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216