Page 220 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 220
Sejarah Pemikiran Indonesia Modern
Indonesia pertama dibentuk dan didjundjung oleh rakjat keturunan
jang memakai dasar kedatuan jang selaras dengan kepertjaan
purbakala (kesaktian-magie) dan agama Budha Mahajana. Negara
Indonesia kedua disusun atas faham keperabuan, dan bersandar
kepada paduan agama Sjiwa dan Budha, mendjadi agama
Tanterajana. Negara Indonesia ketiga jang segera akan datang
adalah pula negara kebangsaan dan berketuhanan .
10
Dalam hal ini Yamin memberi peringatan bahwa dalam
menyusun negara haruslah disusun menurut watak dan peradaban
bangsa Indonesia dan tidak meniru konstitusi negara lain. Hukum dasar
yang berasal dari negara luar hanyalah dapat digunakan sebagai cermin
saja, karena dalam pembentukan negara ini yang hendak dicapai adalah
kemauan jiwa dan cita-cita rakyat seluruhnya.
Kehendak untuk merdeka dan berdaulat dan bebas dalam
berhubungan dengan negara lain di dunia, menjadi dasar Yamin dalam
menuangkan pemikirannya tentang peri kemanusian:
Maka dengan sendirinja dasar kemerdekaan itu dalam negara akan
datang terus berupa kedaulatan menudju kedalam dan kedaulatan
menudju keluar, perhubungan dengan keluarga negara-negara lain.
Kemerdekaan pertama memberi perlindungan tinggi dan memberi
pengawasan luhur kepada putera negara dengan hak milik dan
harta bendanja di dalam lingkaran batasan daerah negara.
Kemerdekaan atau kedaulatan keluar akan memberi kesempatan
luas kepada negara Indonesia mengatur perhubungannja dengan
negara lain. Menurut timbangan saja, maka disinilah
pemandangan kita mesti mejakinkan, bahwa tudjuan kemerdekaan
telah naik beberapa tingkat, sehingga hampir sampai kepada
langkah jang paling achir. Pada langkah paling achir ini maka
dasar kemerdekaan mendjadi dasar kedaulatan negara, baik
11
tertudju kedalam ataupun keluar.
Peri kemanusiaan yang akan dibangun dalam negara Indonesia
adalah negara merdeka yang universel, berisi humanisme dan
internationalisme bagi segala bangsa. Hal ini tentu erat kaitannya
dengan hukum internasional dan peraturan kesusilaan segala bangsa dan
negara merdeka.
Dasar ketiga yang ditawarkan oleh Yamin adalah peri
ketuhanan. Bangsa Indonesia yang merdeka adalah bangsa yang
berperadaban luhur, dan peradabannya itu mempunyai Tuhan Yang
12
Maha Esa. Dasar keempat yang disampaikan Muhammad Yamin
212 Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya