Page 50 - PEMIKIRAN INDONESIA MODERN 2015
P. 50
Sejarah Pemikiran Indonesia Modern
pemerintah untuk membangun jaringan dari Palembang ke Selat Sunda
meskipun sampai 1927 kegiatan ini belum selesai. Pada waktu itu bagian
di utara, selatan, dan barat Pulau Sumatra belum dihubungkan oleh
jaringan yang terpadu. Sementara itu pada 1922 jaringan rel kereta api
juga dibangun di Sulawesi Selatan yang menghubungkan kota Makasar
dengan kota Takalar.
Angkutan kereta api mempunyai arti yang sangat penting bagi
kegiatan ekonomi di Pulau Jawa dan Sumatra bersama-sama dengan
angkutan darat yang menggunakan sarana jalan darat. Angkutan kereta
api maupun angkutan kendaraan bermotor diperlukan untuk
memindahkan barang maupun penumpang dari satu tempat ke tempat
lain.
Jaringan rel kereta api yang ada di Jawa antara lain berada di
Yogyakarta yang masuk wilayah kerja jaringan barat dan wilayah
Surakarta yang masuk wilayah kerja jaringan timur. Jaringan rel kereta
api di Jawa pada 1936 mempunyai lebar rel 1,067 meter yaitu lebar
normal rel kereta api. Mempunyai panjang rel untuk jaringan utama
sepanjang 2.270 kilometer dan jaringan cabang sepanjang 580 kilometer.
Di samping itu terdapat kereta dengan rel ukuran kecil yaitu 0,60 meter
sepanjang 79 kilometer yang digunakan untuk mengangkut tebu dari
areal tanam ke pabrik gula pada musim giling. Dengan demikian
panjang jaringan rel kereta api S.S. di Jawa adalah 2.929 kilometer.
Kecuali 79 kilometer jaringan rel dengan lebar 0,60 meter seluruh
jaringan rel milik S.S. di Jawa adalah 1.067 meter. Wilayah luar Jawa
telah memperoleh perhatian S.S. karena kepentingan pemerintah
kolonial dan pengusaha swasta juga terdapat di wilayah tersebut.
Perusahaan Zuid Sumatra Staatstramwegen membangun jaringan
di Lampung sepanjang 62 kilometer dan di Palembang sepanjang 152
kilometer yang telah beroperasi pada 1917. Jaringan yang pertama
adalah menghubungkan kota Panjang - Haji Pemanggilan yang
dihubungkan dengan kota Kertapati dan Muara Enim. Untuk jaringan
dari Kertapati akan mempertemukan ruas dari Musi dan Ogan dengan
kota Palembang. Pada 1917 ruas Muara Enim dan lokasi tambang Bukit
Asam di Tanjung diselesaikan sepanjang 13 kilometer. Bekerjasama
dengan Dinas Angkutan Mobil dan Darat jaringan ke Palembang akan
disempurnakan. Jaringan Palembang – pelabuhan Lampung memang
diharapkan selesai dalam waktu yang tidak terlalu lama.
42 Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya