Page 107 - modul pengolahan makanan indonesia dan oriental
P. 107
- Nasi liwet
Merebus beras dan air menggunakan panci penanak nasi berbahan
tembaga atau besi. Olahan beras dengan tehnik ini biasanya disebut
dengan nasi liwet. Berbeda dengan bubur, nasi liwet butir-butiran nasi
masih utuh meskipun telah dimasak. Contohnya : nasi liwet solo, nasi
liwet jawa tengah.
2. Di Tim, yaitu memasak beras dengan cara memasukkan beras kedalam panci
kecil kemudian dimasukkan kedalam panci yang lebih besar, dimasak hingga
matang. Tujuan mengetim adalah untuk memperoleh nasi yang lunak dan
tidak terlalu banyak vitamin yang hilang. Nasi tim disajikan untuk bayi, orang
sakit dan orang yang telah lanjut usia.
Kelebihan dan kekurangan mengetim :
a. Nasi lunak, tidak ada zat makanan yang hilang
b. Tidak ada kemungkinan gosong atau berkerak
c. Memerlukan waktu, alat dan bahan bakar yang banyak
3. Di Kukus, yaitu memasak beras dengan diaru (direbus setengah matang),
kemudian setelah air habis nasi dikukus hingga matang. Contohnya; nasi
kuning, nasi gurih, nasi putih, nasi ulam, dll.
Mengukus nasi ada beberapa cara:
a) Disiram atau dicor
Caranya :
- Soblok diisi air sampai kira-kira 2cm di bawah angsang, lalu dijerang
- Beras yang sudah dibersihkan dan dicuci dimasukkan setelah airnya
mendidih
- Jika beras telah kekal, kemudian dituangi dengan air mendidih sedikit
demi sedikit sambil diaduk agar air terserap. Waktu mengecor ini air yang
berada angsang harus tetap mendidih, supaya air yang dituangkan dari
atas langsung terserap oleh beraasw.
- Sesudah itu soblok ditutup dan beras dikukus lagi sampai matang.