Page 22 - Laporan Hasil Pengawasan BPKP Kalsel Tahun 2021
P. 22

2021, untuk keadaan sampai dengan 15 Juni 2021 pada Pemerintah Provinsi Kalimantan

               Selatan,  Kabupaten  Banjar,  dan  Kabupaten  Hulu  Sungai  Selatan.  Pengawasan  ini
               memberikan kontribusi efisiensi APBD sebesar Rp81.782.100,00.

               Hasil audit menemukan:
               1)  perencanaan kebutuhan tidak memadai yaitu:

                    a.  identifikasi  kebutuhan  di  BPBD  Kabupaten  Banjar,  belum  memadai,  yaitu  tidak
                        mencantumkan spesifikasi barang; bukti permintaan barang dari pengguna belum

                        diadministrasikan;  alternatif  rencana  pengadaan  menggunakan  e-katalog  atau
                        pembelian langsung belum tergambar; dan rencana distribusi belum dibuat;

                    b.  perencanaan  pengadaan  belum  memadai,  yaitu  direncanakan  pengadaan  meski
                        beberapa  jenis  masih  mencukupi  untuk  beberapa  bulan  ke  depan; dan  terdapat

                        perbedaan harga satuan yang signifikan untuk pengadaan Rapid Test Antigen antar

                        subkegiatan pada DPA-SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut. Hal ini terjadi
                        pada Pemerintah Kabupaten Tanah Laut; dan

                    c.  rencana alokasi alat Genose C-19 untuk Fasyankes di Kabupaten Tanah Laut belum
                        berdasarkan analisis skala prioritas.

               2)  ketidakwajaran  harga,  yaitu  pada  dua  paket  kontrak  yang  dilaksanakan  BPBD
                    Kabupaten  Banjar  terjadi  kemahalan  harga  sebesar  Rp81.782.100,00,  dikarenakan

                    PPK yang tidak melakukan verifikasi bukti pembentuk kewajaran harga penawaran;

               3)  ketidakkompetenan Penyedia Barang/Jasa, yaitu di BPBD Kabupaten Banjar, Penyedia
                    Barang/Jasa tidak terdaftar di Kementerian Kesehatan sebagai penyalur atau produsen

                    alat dan material Kesehatan, bukan penyedia terdekat, dan bukan sebagai penyedia
                    dalam katalog elektronik;

               4)  realisasi keuangan rendah (47,42%), terjadi atas 4 paket pengadaan pada Pemerintah
                    Provinsi Kalimantan Selatan; dan

               5)  ketidaktepatan administrasi distribusi, yaitu BPBD Kabupaten Banjar dalam melakukan
                    distribusi kepada pengguna tidak didukung dengan Berita Acara Serah Terima;


                                              c.  KONTRIBUSI PENYELAMATAN KEUANGAN DAERAH

                                                                                     1)  AUDIT INVESTIGATIF
               Kegiatan  pengawasan  dilaksanakan  untuk  mengungkapkan  fakta  atau  kejadian  tentang

               indikasi tindak pidana korupsi dan tujuan spesifik lainnya sesuai peraturan yang berlaku.

               Pada Tahun 2021, Audit Investigatif atas APBD sebanyak dua kasus dengan nilai kerugian
               keuangan daerah sebesar Rp792.616.700,00.




               7
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27