Page 23 - Laporan Hasil Pengawasan BPKP Kalsel Tahun 2021
P. 23

2)  AUDIT PKKN DAN PEMBERIAN KETERANGAN AHLI

               Kegiatan  audit  Penghitungan  Kerugian  Keuangan  Negara  (PKKN)  bertujuan  memberikan
               pendapat mengenai nilai kerugian keuangan negara yang diakibatkan oleh penyimpangan

               dari hasil penyelidikan dan digunakan untuk mendukung tindakan litigasi.

               Tahun 2021, Audit PKKN atas APBD sebanyak enam kasus dengan nilai kerugian keuangan
               daerah  senilai  Rp4.042.016.133,09.  Pemberian  Keterangan  Ahli  (PKA),  baik  di  Aparat

               Penegak  Hukum  (APH)  maupun  di  persidangan,  untuk  membuat  jelas  suatu  kasus  bagi

               penyidik dan/atau hakim, telah dilaksanakan sebanyak 31 kali.

                                                                                          3)  AUDIT LAINNYA
               Kegiatan  pengawasan  berupa  Audit  atas  Laporan  Keuangan  dan  Audit  Independen

               Dukungan  atas  Laporan  Keuangan,  Audit  terhadap  Penambahan  Nilai  Pagu  Persetujuan
               Kontrak, serta Audit atas Kegiatan Penanganan Tanggap Darurat Bencana Banjir. Temuan

               yang didapat Rp7.092.793.217,56.
               Hasil pengawasan menyimpulkan terdapat hal yang perlu diperbaiki, antara lain:

               1)  ketidakcermatan dalam verifikasi;
               2)  tidak ada pemeriksaan bersama dengan penyedia dalam pengukuran realisasi kontruksi

                    dan penghitungan nilai jaminan;

               3)  tidak ada klarifikasi kesiapan Fasilitator dalam pekerjaan;
               4)  adanya perubahan harga yang belum disesuaikan;
               5)  ketidakcermatan dalam memperhitungkan biaya konstruksi;

               6)  ketidakcermatan dalam memperhitungkan usulan penambahan pagu anggaran; dan

               7)  tidak  memperhatikan  value  for  money,  kewajaran  harga,  dan  prinsip  PBJ  dalam
                    menyusun kontrak.


                                              d.  KONTRIBUSI OPTIMALISASI PENERIMAAN DAERAH

                                                                                       1)  OPTIMALISASI PAD
               Pengawasan  berupa  Evaluasi  atas  Optimalisasi  Pendapatan  Asli  Daerah  (PAD)  pada  3

               Pemerintah Daerah, yaitu Kabupaten Tabalong, Kabupaten Tanah Laut, dan Kabupaten Hulu
               Sungai Selatan menemukan:

               1)  Rasio Total Derajat Desentralisasi Fiskal Rendah

                    Capaian rasio tersebut sebesar kurang dari 25%, yang dihitung menggunakan Indeks
                    Kemandirian Fiskal (IKF), yaitu rasio kemampuan keuangan Pemerintah Daerah dalam

                    membiayai belanja daerah, atau perbandingan antara PAD dengan Total Pendapatan
                    pada 3 Pemerintah daerah, tampak pada Bagan di bawah ini:



                                                                                                           8
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28