Page 28 - Laporan Hasil Pengawasan BPKP Kalsel Tahun 2021
P. 28
d. PEMBAYARAN KLAIM RUMAH SAKIT
Pengawasan berupa verifikasi atas klaim rumah sakit untuk pelayanan pasien covid-19 tahun
2021 pada BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin, BPJS Kesehatan Cabang Barabai, RS
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin, RS Suaka Insan, RSUD Sultan Suriansyah, RSUD Ulin,
RSUD H. Hasan Basry, menemukan:
1) Kementerian Kesehatan belum membayar seluruh klaim yang layak kepada rumah sakit.
Hal ini terjadi pada Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin sebesar Rp110.805.000,00;
2) kelebihan pembayaran klaim sejumlah Rp841.422.000,00, yaitu: klaim RSUD Ulin masih
berstatus dispute sebesar Rp833.422.000,00 namun telah dibayar; dan nilai
pembayaran klaim RSUD H. Hasan Basri melampaui standar nilai sebesar
Rp8.000.000,00;
3) rumah sakit mengajukan klaim tidak sesuai ketentuan, yaitu: hari perawatan yang
diajukan melebihi ketentuan, klaim ditagihkan ke pasien sebagai uang muka, klaim
memperhitungkan biaya penunjang yang sebenarnya tidak dilaksanakan, dan klaim
pasien tanpa komorbid diajukan menggunakan tarif cost per day dengan komorbid; dan
4) governansi (tata kelola) belum memadai, yaitu: unit pengajuan klaim Rumah Sakit belum
efektif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, belum memadainya
kelembagaan BPJS, (kelembagaan BPJS sebagai verifikatur tagihan klaim COVID-19
rumah sakit masih belum diatur secara rinci mengenai hak dan kewajiban BPJS dalam
Surat Menko PMK Nomor S.22/MENKO/PMK/III/2020), dan verifikasi BPJS belum
sesuai dengan kebijakan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
Hk.01.07/Menkes/4344/2021, sehingga terjadi kelebihan pembayaran klaim.
e. STUNTING
Evaluasi dilakukan terhadap Program Penurunan Stunting di Kabupaten Tapin dan Provinsi
Kalimantan Selatan, masing-masing menunjukan capaian kinerja sebesar 86,20% dan
86,49% atau berkategori "cukup".
Permasalahan dalam pelaksanaan program yaitu:
1) belum mengalokasikan APBD untuk percepatan penanganan stunting;
2) belum memiliki minimal 20 tenaga pelatih berjenjang tingkat dasar;
3) persentase balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap, kurang dengan capaian
sebesar 73,52% hanya mendapatkan skor 79,48;
4) persentase rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak, kurang dengan
capaian sebesar 62,83% hanya mendapatkan skor 62,83;
13