Page 24 - Laporan Hasil Pengawasan BPKP Kalsel Tahun 2021
P. 24

Tabalong
                            Tanah Laut
                      Hulu Sungai Selatan
                                     0%      2%      4%      6%      8%      10%     12%     14%     16%

                                                       2020   2019   2018

               2)  Peningkatan Diversifikasi Sumber PAD Belum Tercapai

                    Belum  tercapainya  diversifikasi  sumber  PAD,  meliputi  ekstensifikasi  dan  intensifikasi
                    wajib/obyek pajak/retribusi daerah, disebabkan:

                    a)  Ekstensifikasi
                       Pajak Sarang Burung Walet dan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB) di

                       Kabupaten Hulu Sungai Selatan belum digali dengan baik.
                    b)  Intensifikasi

                        ▪  kebijakan pelayanan pajak/retribusi “jemput bola” belum ditetapkan;

                        ▪  jumlah SDM yang ada masih belum mencukupi guna mengoptimalkan PAD;
                        ▪  pemutakhiran data dan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP), belum dilakukan;

                        ▪  pemeriksaan  pajak  belum  dilakukan  serta  belum  memiliki  tenaga  fungsional
                           Pemeriksa Pajak, Penilai Pajak, dan Juru Sita Pajak; dan

                        ▪  hambatan implementasi regulasi dalam penerbitan izin berupa alih fungsi lahan
                           dan belum disusunnya Rencana Tindak Pengendalian (RTP) di Kabupaten HSS.



                                                                         2)  EVALUASI ATAS TUNGGAKAN PKB
               Evaluasi  atas  tunggakan  Pajak  Kendaraan  Bermotor  (PKB)  Provinsi  Kalimantan  Selatan

               menunjukan pengelolaan PKB belum efektif, terindentifikasi dari:

               1)  data  tunggakan  ganda  atas  Nomor  Polisi  yang  sama  sebanyak  74.898  kendaraan
                    dengan total tunggakan sebesar Rp102.234.671.069,00;

               2)  tunggakan yang berpotensi tidak dapat tertagih, yaitu data kendaraan tidak lengkap atau
                    akurat (nomor NIK, alamat, dan atau nomor telepon) sebanyak 1.626.157 kendaraan

                    atau 78,46 % dari total data kendaraan yang ada sebanyak 2.072.695; dan

               3)  potensi kecurangan, yaitu adanya Data Induk Kendaraan Bermotor yang dihapus tanpa
                    melalui prosedur sebanyak 31.085 kendaraan.












               9
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29