Page 22 - Majalah Peradilan Agama Edisi XI
P. 22

LAPORAN UTAMA



                                                                           CITA-CITA



                                                                   PENEGAKAN




                                                        HUKUM WAKAF



                                                                DI INDONESIA





            Masalah wakaf di Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah
            masih didominasi oleh sengketa wakaf tanah. Sengketa tersebut
            secara garis besar disebabkan oleh dua hal, yaitu status

            tanah wakaf dan perbuatan atas tanah wakaf tersebut. Lalu,
            apakah penegakan hukum wakaf dapat berjalan efektif?






                     ukum  wakaf  dapat  tegak   wakaf  tanah,  seperti  telah  dibahas   pemanfaatannya (Siregar, 2012: 283-
                     efektif  jika  dilandasi  tiga   dalam  laporan  utama  kedua.  Selain   4).
                     hal   sebagai   sistemnya,   itu,  dalam  penegakan  hukum  wakaf,   Undang-Undang Wakaf juga belum
            Hantara           lain   struktur,   persoalan regulasi maupun persoalan   mengakomodir  instrumen  gugatan
            substansi,  dan  budaya.    Menurut   sosial juga masih menjadi kendala.   class action untuk memberikan ruang
            Lawrence  M.  Friedman  (2001:  21),   Menurut  Siregar,  terdapat  tiga   bagi  masyarakat  dalam  melakukan
            lembaga  penegak  hukum  dalam  hal   hambatan dalam penerapan Undang-  pengawasan  tujuan  wakaf  dalam
            ini  Pengadilan  Agama/Mahkamah    Undang  Wakaf.  Pertama,  masih    hal  terdapat  persekongkolan  antara
            Syar’iyah   berwenang   mengadili   terdapat  tanah  wakaf  yang  tidak   wakif  dan  nazhir  untuk  melakukan
            perkara  wakaf  dan  telah  memutus   memenuhi   persyaratan   seperti   perubahan  peruntukan  wakaf  yang
            perkara-perkara   wakaf   tersebut.   ketentuan  PP  No.  28  Tahun  1977,   memberikan   keuntungan   kepada
            Substansi  hukum  wakaf  diakomodir   sehingga  terdapat  data-data  tanah   kedua belah pihak (291-292).
            dalam  UU  Nomor  41/2004  tentang   wakaf  dimiliki  orang  lain  yang  tidak   Menurut  Amin  Summa  (2013  :
            wakaf,  saat  ini  undang-undang  itu   berhak,  menjadi  sengketa  dan  tidak   178),   inventarisasi   problematika
            menjadi  acuan  bagi  penegak  hukum   dapat  dimanfaatkan  sebagaimana   wakaf  senyatanya  harus  diselesaikan
            dan masyarakat dalam menyelesaikan   mestinya.                        secara litigasi dan non litigasi melalui
            masalah   perwakafan.   Keinginan     Kedua, permasalahan nazhir wakaf   pendekatan  sosiologis  dan  yuridis.
            masyarakat  untuk  mencatatkan  dan   yang  masih  tradisional-konsumtif   Penanganan sengketa wakaf tersebut
            mendaftarkan  harta  benda  wakaf  ke   yang  dipengaruhi  diantaranya  oleh   pada  akhirnya  dapat  ditawarkan
            Pejabat  Pembuat  Akta  Ikrar  Wakaf   pemahaman  tentang  wakaf  dan   solusi sebagai berikut.
            (PPAIW) dan Badan Wakaf Indonesia   rendahnya  kualitas  sumber  daya    Selengkapnya dapat lihat bagan:
            (BWI),  menjadi  tolok  ukur  budaya   manusia (SDM).
            hukum wakaf telah berjalan.           Ketiga,  di  dalam  masyarakat   Pengesahan (Itsbat) Wakaf
               Meskipun    demikian,   dalam   Indonesia masih terdapat pro-kontra   Dalam    hal   terdapat   wakaf
            praktik,  masih  dijumpai  berbagai   pengalihan  atau  penukaran  tanah   tanah  yang  belum  tercatat,  tidak
            sebab  yang  menimbulkan  sengketa   wakaf untuk tujuan produktif maupun   memiliki akta ikrar wakaf dan belum



            20     MAJALAH PERADILAN AGAMA  Edisi 11 | April 2017
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27