Page 64 - Majalah Peradilan Agama Edisi XI
P. 64

TOKOH KITA




            Dr. H. Edi Riadi, S.H., M.H.
            Hakim Agung Mahkamah Agung RI






            Hampir ‘tenggelam’ di





            Tahuna, bersinar di MA






            Berbeda dengan saudara-saudaranya yang lain,

            Dr. H. Edi Riadi, S.H., M.H. diarahkan ke pendidikan

            agama sejak kecil oleh orang tuanya. Tak heran,
            ia pun sudah paham Arab gundul sejak belia.







                       ria  yang  pernah  mengenyam  pendidikan  dan  pelatihan
                       ekonomi  syariah  di  Riyadh,  Arab  Saudi  sepuluh  tahun
                       lalu ini dilahirkan di Bogor pada tanggal 16 Oktober
            P1955.  Ia  berasal  dari  keluarga  yang  religius  dan
            kental dengan nuansa keilmuan.
               Sejak masih SD sudah diajari Bahasa Arab oleh ayahnya.
            Bahkan serial buku bahasa Arab karangan Prof. Mahmud
            Yunus yang berjumlah empat jilid dikhatamkannya sejak
            usia belia Kala masih duduk di bangku sekolah dasar.
               “Ayah  saya  kalau  mengajarkan  kosa  kata  bahasa
            Arab, Beliau menggambar lalu menjelaskan kepada saya
            menggunakan  bahasa  Arab,”  kata  Pak  Edi,  panggilan
            akrab Dr. H. Edi Riadi, S.H., M.H.
               “Saya sudah bisa memahami Arab gundul sejak kecil,”
            imbuhnya lagi.
               Waktu sekolah di tingkat Aliyah Edi muda merasa tidak
            semangat lagi. Penyebabnya bahasa Arab versi Mahmud Yunus
            yang sudah dia khatamkan sejak SD, ternyata menjadi mata pelajaran
            pokok di jenjang SLTA tersebut.
               Melanjutkan  ke  perguruan  tinggi  Islam,  Edi  muda  banyak  belajar
            kitab-kitab berbahasa Arab dari orang tuanya sendiri, pamannya, bahkan
            tidak  segan  juga  belajar  dari  teman-teman  seangkatannya  di  kampus
            yang jebolan pondok pesantren. Edi memang tidak pernah mondok di
            pesantren mana pun.
               Selesai  dari  perguruan  tinggi  Pak  Edi  menekuni  usaha  berternak



            62     MAJALAH PERADILAN AGAMA  Edisi 11 | April 2017
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69