Page 65 - Majalah Peradilan Agama Edisi XI
P. 65
TOKOH KITA
unggas. Sampai suatu ketika, ke Puslitbang. Surat itu dikirimnya ke
temannya yang bekerja di PT. Bukaka Departemen Agama, karena waktu itu
memberitahu ada lowongan bekerja pembinaan peradilan agama masih di
sebagai PNS di Pengadilan Agama. bawah Departemen Agama (sekarang
“Saya tidak pernah bercita- Disiplin waktu, Kementerian Agama).
cita berkarir di Pengadilan Agama Lama sekali tidak ada jawaban.
apalagi menjadi hakim. Itu tidak disiplin kerja dan Ketika ada kesempatan ke Jakarta
pernah terlintas dalam pikiran saya ia datang ke Mahkamah Agung. Ia
sebelumnya,” tutur Pak Edi yang berusaha menemui Kepala Puslitbang
sebenarnya lebih cenderung dengan rajin membaca, MA, waktu itu dijabat Pak Fahim
ilmu-ilmu eksakta. Di kalangan teman Muhammad.
sekolahnya Edi Riadi dikenal jago itu pesannya “Pak mohon maaf, saya
matematika. mengajukan permohonan pindah
sesuai dengan kebutuhan Puslitbang
Perjalanan karir dan untuk merekrut orang PA,” kata Pak
pendidikan Edi. “Saya sudah lama mengirimkan
“Saya pernah memutus perkara Waktu itu teman-teman surat ke Depag, tapi belum ada
waris dengan memberikan bagian seangkatannya banyak yang jawaban,” tambahnya.
kepada orang kristen dari harta dipromosikan ataupun mutasi. Dua “Kalau mau pindah ke Mahkamah
peninggalan pewaris dengan tahun mutasi, dua tahun mutasi. Agung, ya menyuratinya ke
mengutip ayat 180 Surat Al Baqarah Sementara ia delapan tahun tidak Mahkamah Agung,” sergah Pak Fahim.
pada tahun 1989. Itulah yang paling dipindah-pindah. Apa masalahnya? Pak Edi pun diminta membuat surat
berkesan selama saya berkarir sebagai Itu yang ada di benak Pak Edi kala permohonan lagi. Saat itu juga, ia buat
hakim. Putusan seperti itu baru ada di itu. Kalau dari segi pendidikan atau surat permohonan yang ditujukan ke
Mahkamah Agung di atas tahun 1990. pelatihan, sosok Edi Riadi cukup Mahkamah Agung. Benar saja, tidak
Sangat mengesankan bagi saya. berbicara ketika ada pendidikan se lama berselang, datanglah SK pindah
Itu ungkapan Pak Edi tentang Sulawesi termasuk Sulawesi Selatan. ke Mahkamah Agung.
kesannya selama berkarir mengadili Dari Sulawesi Selatan misalnya, Di Mahkamah Agung, saat itu para
berbagai perkara di berbagai tingkat para pesertanya ada Pak Zaenal asisten hakim agung dipegang hakim
pengadilan. Imamah, Pak Zumi Hakim, dan Pak PN termasuk Asisten Hakim Agung
“Dan kalau saya membaca ulang Jufri Ahmad. Semuanya orang-orang Peradilan Agama. Hakim Agung untuk
pertimbangannya, tidak menyangka hebat. Waktu itu diklat diadakan di perkara Peradilan Agama ada Pak
bisa membuat pertimbangan seperti Manado. Juara 1, 2, 4 dan 5 diraih Zunai dan Pak Putut.
itu pada waktu itu. Kalau sekarang, peserta dari Sulawesi Selatan. Pak Ketika Pak Edi hendak melapor
pertimbangan seperti itu wajar saja. Edi yang dari Sulawesi Utara, meraih ke Pak Fahim Muhammad, ia jalan-
Pada waktu itu yang saya tidak pernah peringkat 3. Artinya untuk wilayah jalan ke Direktur Perdata Agama. Tak
pegang perkara, pertimbangan bisa PTA Manado, Sulawesi Utara ia jauh dinyana, ia bertemu hakim agung Pak
seperti itu,” kenangnya bangga. diatas rata-rata. Putut. Langsung dicegat Pak Putut.
Boleh dikatakan Pak Edi adalah Meskipun galau tidak pernah “Saya di sini butuh asisten, sudah di
contoh hakim daerah, bahkan daerah mutasi, Pak Edi tidak pernah putus sini saja,” kata Pak Putut.
terpencil, yang akhirnya bisa menjadi asa. Ia terus aktif mengabdi di Akhirnya Pak Edi pun mejadi
Hakim Agung. Sebuah puncak karir masyarakat. Ia sempat berpikir asisten hakim agung, tidak jadi ke
yang menjadi dambaan setiap hakim jangan-jangan ada catatan merah Litbang. Hanya saja kalau ada diklat/
di pengadilan. atas nama dirinya di PTA karena tidak pelatihan Pak Edi diajak untuk
Pak Edi masuk ke Pengadilan dipindah-pindah dari Tahuna. sekedar tukang baca doa. Itu tahun
Agama Tahuna tahun 1988. Tahuna Suatu waktu, Pak Edi mendengar 1996.
adalah ibukota Kabupaten Kepulauan kabar bahwa Puslitbang MA Pak Edi menjadi asisten dari tahun
Sangihe, Sulawesi Utara. Daerah membutuhkan orang dari Pengadilan 1996 sampai tahun 2003. Selama
ini berada di ujung Pulau Sulawesi, Agama. Pak Edi pun langsung tujuh tahun itu, ia dua kali menjadi
berbatasan dengan Filipina. membuat surat dan mohon pindah asisten, asisten di Tim E kemudian
MAJALAH PERADILAN AGAMA Edisi 11 | April 2017 63