Page 251 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 251

Para  selir  juga  berkelompok  di  dalam  kamar  Pat-jiu  Kai-ong,  agar  terhibur

               dengan adanya Swi Liang pemuda yang tampan itu. Bahkan ada di antara mereka

               yang tanpa-malu-malu membelai pemuda itu, memegang tangannya, mengusap

               dagunya,  membereskan  rambutnya.  Akan  tetapi  mereka  tidak  berani  berbuat

               lebih dari itu, dan tidak berani mengeluarkan suara. Juga para pengawal agaknya

               melakukan penjagaan dengan teliti dan hati-hati, tidak bersuara seperti biasanya

               kalau  mereka  melakukan  penjagaan  tentu  diisi  dengan  sendau  gurau  dan

               mengobrol.


               Kesunyian yang mengerikan itu tidak menyenangkan hati Pat-jiu Kai-ong. Akan

               tetapi dia amat memerlukan kesunyian ini agar penjagaan dilakukan lebih tertib

               dan rapi pula. dia merasa tersiksa dan diam-diam dia memaki musuh gelap itu.

               Kalau sampai tertawan, tentu akan dihukum dan disiksanya seberat mungkin!

               Tiba-tiba  terdengar  suara  jeritan  susul-menyusul  yang  datangnya  dari  dalam


               kamarnya!  Pat-jiu  Kai-ong  cepat  melompat  dan  hanya  dengan  beberapa  kali
               lompatan saja dia sudah menerjang masuk ke dalam kamarnya. Dilihatnya kelima


               orang  selirnya  menangis  dan  kelihatan  gugup  dan  ketakutan,  akan  tetapi  dua
               orang  muda  yang  tadi  terbelenggu  di  atas  pembaringannya,  seperti  dua  tusuk


               daging  panggang  yang  dihidangkan  di  atas  meja  makan  dan  siap  untuk
               diganyangnya, kini telah lenyap tanpa bekas! "Apa yang terjadi? Keparat, diam


               semua! Jangan menangis, apa yang terjadi?"

               Lima  orang  selir  itu  menjatuhkan  diri  berlutut  dan  seorang  di  antara  mereka

               bercerita dengan suara gagap,


               "Ada... ada... setan...., hanya tampak bayangan berkelebat ke atas ranjang dan...

               dan  mereka  berdua...  tahu-tahu  telah  lenyap..."."Tolol!!"  Pat-jiu  Kai-ong

               berkelebat keluar

               melalui jendela kamar yang terbuka, terus berloncatan


               memeriksa sampai dia bertemu dengan para pengawal di





                                                           250
   246   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256