Page 261 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 261

Siapakah engkau dan mengapa engkau memusuhi Pat-jiu Kai-ong?" Pat-jiu Kai-

               ong,  agaknya  kejahatanmu  sudah  begitu  bertumpuk-tumpuk  sehingga  engkau

               tidak  dapat  mengenal  korban-korbanmu  lagi.  Pandanglah  aku  baik-baik  dan

               kumpulkan ingatanmu! Lupakah kau apa yang terjadi di kaki pegunungan Jeng-

               hoa-san sepuluh tahun yang lalu?" Pat-jiu Kai-ong memandang dan terbayanglah

               peristiwa di Jeng-hoasan sebelum dia naik ke puncak gunung itu untuk mencari

               Sintong. Kini dia dapat mengenal wajah ini, wajah cantik yang pernah merintih-

               rintih dan memohon pembebasan, namun yang dia permainkan secara kejam.

               "Kau... kau... Cap-she Sin-hiap...?" Tanyanya ragu-ragu.


               "Benar. Aku adalah anggauta paling muda dari Cap-sha Sinhiap. Dua belas orang

               suhengku telah kaubunuh. Ingatkah sekarang kau?"

               Pat-jiu Kai-ong tertawa. Hatinya lega. Kalau hanya wanita muda itu, yang telah

               diperkosanya dan yang hanya menjadi orang ke tiga belas dari Cap-sha Sin-hiap,


               perlu apa dia takut? Biar perempuan ini agaknya telah            memperdalam
               ilmunya selama sepuluh tahun ini, akan tetapi perlu apa dia takut?."Ha-ha-ha,


               kiranya engkaukah ini, manis? Tentu saja aku masih ingat kepadamu, siapa bisa
               melupakan  kenang-kenangan  manis  selama  tiga  hari  itu?  Ha-ha-ha,  betapa


               mesranya!" Jahanam! Kematian sudah di depan mata dan kau masih berlagak?
               Pat-jiu  Kai-ong,  aku  telah  datang  dan  rasakanlah  pembalasanku,  aku  akan


               membuat  kau  menyesal  mengapa  kau  pernah  dilahirkan  ibumu!"  "Perempuan

               sombong,  mampuslah!"  Pat-jiu  Kai-ong  sudah  menerjang  dengan  tongkatnya

               melakukan penyerangan dengan dahsyat, menusukan tongkatnya yang tentu akan

               menembus  dada  wanita  itu  kalau  tidak  depat  wanita  itu  mengebutkan  ujung

               lengan bajunya menangkis. "Trakk!" Tongkat itu menyeleweng dan terkejutlah

               Pat-jiu Kai-ong. Ternyata lawannya ini benar-benar telah memperoleh kemajuan

               hebat dan telah memiliki sinkang yang tak boleh dipandang ringan. Tentu saja!

               Wanita  itu  bukan  lain  adalah  The  Kwat  Lin  yang  selama  sepuluh  tahun  ini

               menjadi istri atau permaisuri Raja Pulau Es, Han Ti Ong yang sakti! Wanita ini




                                                           260
   256   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266