Page 263 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 263
Kalau ingin mati, kalian semestinya mati karena kalian berada di gedung Pat-jiu
Kai-ong. karena sekarang belum malam, maka kalian belum mestinya dibunuh
dan karenanya boleh pula kukeluarkan dari sana. Kalau kalian ingin hidup harus
suka menjadi muridku. Bagaimana?"
Tentu saja dua orang muda itu ingin hidup dan segera berlutut di depan calon
Subo (ibu guru) mereka.
"Harap subo sudi menolong Ayah kami...." kata Swi Liang.
"Kalian tinggal saja di sini menemani sute kalian ini.
Tentang Ayahmu, kita lihat saja nanti." The Kwat Lin meninggalkan dua orang
murid itu bersama puternya, kemudian mulailah dia turun tangan membunuh-
bunuhi semua binatang peliharaan gedung raja Pengemis itu lalu membunuhi
semua pengawal, pelayan, selir dan juga Lusan Lojin dibunuhnya karena dia
sudah berjanji akan membunuh semua orang di dalam gedung itu, apalagi dia
tahu bahwa kalau tidak dibunuh, kakek itu tentu akan menjadi penghalang
baginya mengambil murid Swi Liang dan Swi Nio yang menarik hatinya.
Akhirnya dia keluar dari gedung, menyuruh kedua orang muridnya menanti di
hutan. Akhirnya bersama puteranya, dia dapat berhadapan dengan musuh
besarnya itu setelah membunuh semua orang di dalam gedung.
Han Bu Ong anak laki-laki yang baru berusia sepuluh tahun itu, duduk di kursi
dan menonton
pertandingan dengan mata terbelalak dan jarang berkedip.
Dia sama sekali tidak merasa takut atau khawatir. Dia percaya penuh kepada
kelihaian ibunya dan memang sejak kecil anak ini memiliki.keberanian luar biasa
dan kekerasan hati yang amat aneh bagi seorang anak sebesar itu. Melihat
kekejaman-kekejaman yang terjadi, dia tidak pernah merasa ngeri,
bahkan merasa gembira! Barulah hati Pat-jiu kai-ong terkejut sekali setelah
selama lima puluh jurus dia mainkan tongkatnya dia tidak mampu menembus
262