Page 427 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 427

pelayan  wanita,  Swi  Liang  menggerakan  pundaknya  untuk  menenteramkan

               hatinya yang agak terguncang. Salah kalian sendiri, pikirnya dan untuk menekan

               perasaanya, dia telah menginjak kuburan yang tidak kentara dan tidak dikenal

               orang lain kecuali dia itu.


               Dia kini sudah berdiri di depan pintu pondok, lalu mengetuk pintu pondok sambil

               berkata dengan suara biasa, suara pria, halus dan penuh rayuan, "Dewiku yang

               cantik jelita, bidadari

               dari  sorga  manis,          bukalah        pintu, aku  sudah amat  rindu

               kepadamu....!"


               Daun pintu pondok merah itu terbuka dari dalam dan.... Swi Liang meloncat ke

               belakang sambil menahan seruan kagetnya ketika dia melihat bahwa dari dalam

               pondok itu keluar dua puluh orang lebih pengawal yang memegang senjata di

               tangan!


               "Menyerahlah        engkau,     Liang-cu.      Kami      mendapat      perintah     untuk

               menangkapmu!" komandan pengawal berkata keren.

               Seketika pucat muka Swi Liang dan otomatis tangan kanannya meraba pinggang,

               hanya untuk diingatkan bahwa pedangnya telah lenyap dari dalam kamar tadi!


               "Apa...  apa...  dosaku....?"  Dia  bertanya  gagap,  saking  bingungnya  dia  lupa

               menyembunyikan suara laki-laki yang keluar dari mulutnya.

               Dua puluh lebih pengawal itu tertawa dan Sang Komandan membentak. "Lekas

               berlutut  dan  menyerah!"  Swi  Liang  maklum  bahwa  rahasianya  tentu  telah

               terbuka.  Dia  tidak  tahu  apa  yang  terjadi  dan  siapa  yang  telah  membuka


               rahasianya. Sampai saat itu dia sama sekali tidak menyangka bahwa Yang Kui
               Hui  yang  telah  mengkhianatinya.  Akan  tetapi  dia  tahu  bahwa  kalau  dia


               tertangkap, tentu dia akan celaka.

               "Mampuslah!" bentaknya sambil menerjang ke depan, menghantam komandan

               dengan kepalan tangan kanan sedangkan kepalan tangan kiri menghantam




                                                           426
   422   423   424   425   426   427   428   429   430   431   432