Page 428 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 428
pengawal ke dua yang berdiri dekat. Komandan itu
memiliki kepandaian silat yang cukup tinggi, maka dia
dapat menangkis biarpun dia menjadi terhuyung-.huyung, akan tetapi pengawal
yang terkena hantaman tangan kiri Swi
Liang, mengeluarkan teriakan keras dan roboh terguling, muntah-muntah darah
karena pukulan
yang mengenai dadanya tadi amat kuat. Segera Swi Liang dikeroyok oleh dua
puluh orang lebih. Para pengawal itu ratarata memiliki ilmu silat yang cukup
tangguh, karena mereka semua bersenjata. Repot jugalah Swi Liang yang harus
membela diri dengan tangan kosong!
"Jangan bunuh dia! kita harus menangkapnya hiduphidup!" beberapa kali
komandan berteriak. Swi Liang mengamuk sekuatnya, namun setelah tubuhnya
terkena beberapa kali bacokan dan tusukan, akhirnya dia terguling dan teringkus.
Dalam keadaan luka-luka dan setengah pingsan dia diseret ke dalam kamar
tahanan. Sementara itu, yang Kui Hui segera mengadu kepada Kaisar bahwa
pelayan wanita yang dahulu menolongnya itu ternyata adalah seorang pemuda
dan mungkin mata-mata musuh yang sengaja menyelundup. Mendengar ini,
kaisar memerintahkan agar Swi Liang disiksa dan dipaksa untuk mengakui
keadaannya. Pada hari itu juga, di dalam kamar tahanan yang dirahasiakan, Swi
Liang dikompres untuk mengaku.
Ada beberapa macam semangat yang mendorong seseorang menjadi prajurit.
Semangat patriotik sebagai pengabdian kepada negara dan bangsa, semangat
mencari kedudukan dan kemuliaan, dan semangat yang timbul dari keadaan lain
pula. Di antara semua itu, hanya prajurit yang didorong semangat mengabdi
kepada negara dan bangsa sajalah yang akan berani mempertaruhkan nyawa
dengan rela, karena dia merasa yakin bahwa apa yang diperjuangkan dalam
hidupnya itu benar! Kebenaran seseorang yang tentu saja mengharapkan sesuatu,
misalnya nama sebagai seorang pahlawan atau "tempat baik" di alam baka!
427