Page 432 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 432
berusaha sekuat tenaga agar puteraku memperoleh kedudukan yang sepadan
dengan darah keturunannya."
Kiam-mo Cai-li mengangguk-angguk. "Memang sepatutnya.... sepatutnya...., dan
aku bersedia membantumu asal kelak kau tidak akan melupakan bantuanku."
The Kwat Lin memegang tangan datuk wanita itu dan memandang tajam. "Kiam-
mo Cai-li, kita bukan anak-anak kecil lagi, kita sama-sama wanita dan kita saling
mengetahui isi hati masing-masing. Engkau sudah banyak menolongku,
masihkah engkau menyangsikan bahwa aku menganggapmu sebagai tangan dan
kaki sendiri dan kita akan senasib sependeritaan, bahkan sehidup semati?" Kiam-
mo Cai-li tersenyum dan mengangguk. "Aku tahu bahwa engkau adalah seorang
wanita yang selain berilmu tinggi, juga berkemauan keras dan bercita-cita tinggi,
The-lihiap. Kita tidak perlu putus asa dengan kegagalan muridmu. Masih ada
jalan lain yang kurasa akan lebih menguntungkan kita." "Bagaimana?"
"Bersekutu dengan An Lu Shan!"
The Kwat Lin memandang wajah Kiam-mo Cai-li dengan alis berkerut. Majikan
Rawa Bangkai itu tersenyum dan diamdiam The Kwat Lin harus memuji bahwa
wanita yang usianya sudah lima puluh tahun itu kalau tersenyum kelihatan masih
muda dan masih cantik. Kata-kata Kiam-mo Cai-li mengejutkan hatinya dan
sekaligus menimbulkan kecurigaannya. Sudah terang bahwa mereka menjadi
saingan An Lu Shan, bagaimana sekarang dapat bersekutu dengan
Panglima itu?
Bahkan yang menyalakan api pemberontakan dalam dada Pangeran Tang Sin
Ong adalah karena merasa iri hati kepada An Lu Shan yang disuka oleh Laisar
dan selalu
dibela oleh Yang Kui Hui. Dan sekarang, sekutunya ini mengusulkan untuk
bersekutu dengan An Lu
431