Page 431 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 431

Pelarian dari Bu-tong-pai ini diterima dengan baik oleh Kiam-mo Cai-li Liok Si

               yang  memperoleh  kesempatan  menonjolkan  jasanya.  Segera  Rawa  Bangkai

               dijaga dengan kuat sekali dan Liok Si menghibur The Kwat Lin atas kegagalan

               muridnya. "Aku hanya merasa kecewa sekali mengenangkan murid-muridku,"

               kata The Kwat Lin dengan


               suara  gemas.  "Swi  Nio  telah  mengkhianatiku,  lari  dengan  seorang  mata-mata

               musuh entah dari mana dan pengharapanku tadinya tinggal kepada Swi Liang.

               Dia sampai terbuka rahasianya dan tertangkap, hal itu katakanlah sebagai suatu

               kegagalan yang menyedihkan. Akan tetapi mengapa dia membocorkan rahasia

               Pangeran  Tang  Sin  Ong  sehingga  Pangeran  itu  pun  dihukum  mati.  Dengan

               matinya Pangeran Tang Sin Ong habislah harapan kita!" The Kwat Lin menghela

               napas panjang dan mengepal tinjunya dengan hati gemas.

               "Aihhh, seorang yang memiliki ilmu kepandaian seperti Pangcu, mengapa mudah


               sekali putus asa?" Liok Si mencela.

               "Hem, Cai-li, jangan kau menyebutku Pangcu lagi. Aku bukan lagi Ketua Bu-

               tong-pai setelah kini menjadi pelarian pemerintah. Dan aku tidak membutuhkan

               perkumpulan itu.


               Siapa yang tidak akan putus asa? Cita-cita kita kandas setengah jalan. Betapapun

               tinggi  kepandaian  kita,  menghadapi  pasukan  pemerintah  yang  puluhan  laksa

               banyaknya, kita dapat berbuat apakah?"

               Kiam-mo  Cai-li  tersenyum.  Dia  maklum  bahwa  wanita  yang  amat  lihai  ini

               memiliki cita-cita yang besar sekali. "Thepangcu.... eh, Lihiap, seorang dengan

               kepandaian seperti


               engkau tentu dapat mencari kedudukan dengan mudah sekali."


               "Hemm, mana mungkin? Pemerintah telah menganggapku sebagai pemberontak
               dan aku akan selalu menjadi pelarian dan buruan pemerintah. Pula, aku adalah


               seorang bekas ratu, oleh karena itu. Cita-citaku hanya satu, ialah aku akan




                                                           430
   426   427   428   429   430   431   432   433   434   435   436