Page 460 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 460
akan tewas. Sayang dia tidak dapat pindah ke pohon yang tinggi di sana itu, tentu
dia
akan aman dan air tidak dapat mencapai pohon itu.
Kembali datang serangan air, Liu Bwee memejamkan mata, menahan napas dan
berpegang erat-erat, maklum bahwa yang datang ini adalah ombak yang amat
ganas dan kuat.
"Haiiii....! Yang di sana itu.....! Berpeganglah kuat-kuat....! Aku akan berusaha
menolongmu....!!" Teriakan suara laki-laki ini datang dari arah pohon tinggi tadi.
Liu Bwee membuka matanya, melihgat sinar hitam kecil menyambar dari pohon
besar itu, akan tetapi pada saat itu, air pun datang menerjang dengan kekuatan
yang amat dahsyat.
"Oughhh....!" Betapapun kuat kedua tangannya Liu Bwee berpegang pada ranting
pohon, namun kekuatan air itu lebih dahsyat lagi. Terdengar batang itu patah dan
tubuh Liu Bwee hanyut terseret ombak. Dia sudah putus asa dan menyerahkan
jiwa raganya kepada Tuhan.
"Matilah aku...." bisiknya. Akan tetapi tiba-tiba tubuhnya terasa nyeri dan
tertahan, kemudian tubuhnya ditarik menuju ke pohon besar! Ketika dia
memperhatikan, kiranya tubunya telah terlibat sehelai tali hitam yang amat kuat
dan teringatlah dia akan sinar hitam yang tadi menyambar kepadanya sebelum air
menghantamnya.
Dia maklum bahwa ada orang menolongnya maka bangkit kembali semangatnya
untuk melawan maut, mempertahankan hidupnya. Lui Bwee mulai
menggerakkan kaki tangannya, berenang agar tidak sampai tengelam dan
membiarkan dirinya diseret oleh tali itu ke arah pohon besar yang lebih tinggi itu.
Napasnya terengah-engah hampir putus karena tenaganya sudah habis
dipergunakan untuk melawan hantamanhantaman air yang bertubi-tubi tadi.
Kalau saja tidak ada tali hitam yang melingkari pinggangnya dan selain
459