Page 463 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 463

cantik  jelita."  Liu  Bwee  merasa  betapa  mukanya  menjadi  panas  dan dia  tahu

               bahwa tentu kulit mukanya menjadi merah sekali dan diam-diam dia memaki

               dirinya  sendiri.  Huh,  apa  artinya  kau  bertapa  sampai  berbulan-bulan  kalau

               sekarang mendengar pujian dari mulut seorang laki-laki kau merasa berdebar dan

               girang, demikian dia memaki dalam hatinya. Untuk menutupi perasaannya, dia

               pura-pura tidak mendengar dan cepat bertanya, "Bagaimana Inkong bisa tiba di

               temapt ini? Setahuku, di pulau ini tidak ada orang lain kecuali aku seorang."


               "Memang aku tidak tinggal di pulau ini, Toa-nio...." Kembali wajah Liu Bwee

               menjadi  mereh  mendengar  sebutan  nyonya  besar  ini,  laki-laki  itu  terlalu

               merendahkan diri. "Aku adalah seorang perantau di antara pulau-pulau kosong di

               sekitar  tempat  ini,  akan  tetapi  tidak  pernah  mendarat  di  sini  karena  tidak

               menyangka bahwa di sini ada orangnya. Sekali mendarat di sini, badai mengamuk

               dan kebetulan sekali aku melihat engkau berjuang melawan maut di pohon kecil

               itu."

               "Untung  bagiku.  engkau  seolah-olah  diutus  oleh  Thian  untuk  datang


               menolongku." "Aku girang berhasil menyelamatkanmu, dan aku kagum sekali.
               Belum tentu ada satu di antara seribu orang yang akan dapat bertahan melawan


               hantaman gelombang air laut sehebat itu berkalikali, dan kau malah masih kuat
               berenang. Inilah yang mengherankan aku. Seorang wanita muda....." "Aku tidak


               muda lagi, usiaku sudah tiga puluh lima tahun...."

               "Itu masih muda namanya, setidaknya bagiku. Seorang wanita muda...." dan mata

               laki-laki itu bercahaya penuh tantangan sehingga Liu Bwee tidak membantah

               lagi, "cantik dan berkepandaian tinggi, bukan orang sembarangan, ini sudah jelas

               sekali, berada seorang diri di pulau kosong. Siapa tidak akan merasa heran?"

               "Aku sedang mencari puteriku yang hilang...."


               "Ah...!"  Laki-laki  itu  terkejut  dan  memandang  penuh  perhatian.  "Berapakah

               usianya dan siapa namanya? Aku akan membantumu mencarinya." Dia bicara

               dengan  suara  mengandung  keperihatinan  dan  perasaan  iba  yang  jelas  sekali



                                                           462
   458   459   460   461   462   463   464   465   466   467   468