Page 467 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 467

Hemm,  isteriku  dirampas  oleh  Tuhan,  aku  tidak  mungkin  bisa  mendendam.

               Sebaliknya,  suamimu  dirampas  wanita  lain,  itu  merupakan  hal  yang  lebih

               menyakitkan hati lagi. Sudahlah, lebih baik kita melupakan semua itu dan yang

               terpenting  kita  memperhatikan  keadaan  kita  sendiri,  berusaha  menghindarkan

               bahaya. Lihat badai mulai berhenti dan air yang merendam pulau sudah surut dan

               kembali ke laut, cuaca sudah terang tidak segelap tadi!"


               Liu  Bwee  memandang  ke  bawah  lalu  ke  kanan  kiri  benar  saja,  badai  telah

               berhenti. Seketika lupalah dia akan segala kedukaan dan wajahnya berseri. Dia

               tidak tahu betapa Ouw Sin Kok memandangnya dengan penuh kagum melihat

               wajah yang cantik itu, dengan air mata yang masih menepel di pipi, kini terenyum

               dan berseri-seri.

               "Mari kita turun!" kata Liu Bwee setelah melihat bahwa dengan amat cepatnya

               air telah meninggalkan pulau, seperti serombongan anak-anak nakal yang pulang


               ke rumah dipanggil ibunya. Mereka meloncat turun dan menuju ke tepi pantai di
               mana  Ouw  San  Kok  menaruh  perahunya.  Girang  hatinya  bahwa  sebelum


               meninggalkan  perahu  ketika  badai  mulai  mengamuk,  dia  telah  mengikat
               perahunya  dengan  kuat  sekali  pada  batu  karang  sehingga  kini  perahunya  itu


               masih  berada  di  situ.Akan  tetapi  perahu  Liu  Bwee  lenyap  tak  meninggalkan
               bekas.


               "Liu-toanio, mari kita berangkat."


               "Eh,  ke  mana?"  Liu  Bwee  memandang  penuh  keheranan  dan  mengerutkan

               alisnya.

               "Ke Pulau Es."


               "Apa....? Apa maksudmu?" Liu Bwee hampir menjerit. "Aku tidak sudi! Aku

               tidak mau kembali hanya untuk menerima penghinaan saja."

               "liu-toanio,  seorang  wanita  seperti  Toanio  tidak  selayaknya  hidup  sengsara


               seperti ini. Han Ti Ong telah berlaku sewenang-wenang dan tersesat. Biarlah aku




                                                           466
   462   463   464   465   466   467   468   469   470   471   472