Page 470 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 470

dengan riang sebagai peluapan rasa gembiaranya. Dua hari dua malam meeka

               melakukan pelayaran, kalau lapar mereka makan ikan panggang di atas perahu

               dan minum air es yang mengambang di atas permukaan laut. Akhirnya tibalah

               mereka di Pulau Es dan dari jauh saja sudah kelihatan perbedaan pulau itu yang

               amat mengherankan Liu Bwee. "Mengapa begitu sunyi? dan begitu bersih licin?

               Ouw-twako, cepatlah mendarat, kurasa telah terjadi apa-apa di sana," katanya

               dengan jantung berdebar, tidak saja karena melihat pulau di mana dia di besarkan

               sejak  kecil  itu  akan  tetapi  juga  tegang  hatinya  membayangkan  pertemuannya

               dengan suaminya dan dengan selir suaminya. Setelah perahu menempel di pulau,

               Liu Bwee meloncat ke darat. Jantungnya berdebar tegang, akan tetapi kini disertai

               rasa khawatir. Pulau Es berubah bukan main. Mengapa tidak tampak seorang

               pun? Tak lama kemudian dia berlari diikuti Ouw Sian Kok yang sudah mengikat

               perahunya. Pria ini pun terheran-heran mengapa pulau yang terkenal sekali di

               Pulau Neraka sebagai kerajaan itu kelihatan begini sunyi senyap.


               Ketika mendekati sebuah tanjakan dan tampak Istana Pulau


               Es, Liu Bwee mengeluarkan seruan tertahan dan mukanya menjadi pucat sekali .
               "Apa.... apa


               yang terjadi.....? Dan bangunan-bangunan


                mereka.....  mengapa        lenyap? Hanya         tinggal istana       yang

               kosong dan rusak..... ahhh..." Terhuyung-huyung


               Liu Bwee berlari mendekati istana, tetapi diikuti oleh Ouw

               Sian  Kok  yang  merasa  khawatir  sekali..Seperti  seorang  mabok,  Liu  Bwee

               berteriak-teriak memanggil orang-orang dan berlari memasuki istana


               yang sudah kosong itu, diikuti oleh Ouw Sian Kok yang juga merasa heran. Akan

               tetapi laki-laki ini segera dapat menduga apa yang telah terjadi.


               "Ke mana...? Mereka semua ke mana ....?" Liu Bwee berdiri di tengah ruangan

               istana yang dahulu begitu megah dan kini kosong dan sunyi itu. Melihat wajah



                                                           469
   465   466   467   468   469   470   471   472   473   474   475