Page 469 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 469
laki-laki itu ketika melihat dia teringat akan isterinya tercinta yang telah
meninggal dunia, hatinya menjadi terharu sekali dan dia tidak tega untuk menolak
lagi. Di samping itu, juga ada rasa sungkan dan malu-malu di dalam hati wanita
ini karena dia seperti mendapat bisikan hatinya bahwa laki-laki penolongnya ini
menaruh hati kepadanya dan rela membelanya dengan taruhan nyawa!
Hal ini bukan membuat dia merasa bangga dan girang seperti yang mungkin akan
dirasakannya jika dia masih seorang gadis muda, melainkan mendatangkan rasa
sungkan dan malu sehingga pelayaran itu dilanjutkan dengan diamdiam karena
Liu Bwee merasa sukar sekali untuk membuka mulut. Beberapa jam berlalu
dengan sunyi. Akhirnya Ouw Sian Kok yang merasa tidak tahan berkata,
"Toanio, aku mohon maaf sebanyaknya kalau semua ucapanku yang sudahsudah
menyinggung perasaanmu."
Liu Bwee menggigit bibirnya. Laki-laki ini, yang gagah perkasa dan budiman
harus diakuinya memiliki sifat jantan dan rendah hati.
"Tidak ada yang harus dimaafkan," katanya lirih. "Toanio marah kepadaku?"
sejenak kemudian Ouw Sian Kok bertanya lagi, sekali ini dia tidak dapat
menahan keinginan hatinya lagi untuk tidak menengok dan menatap wajah wanita
itu. Kebetulan sekali pada saat itu Liu Bwee juga memandang kepadanya. Sedetik
dua pasang mata itu bertemu bertemu, akan tetapi Liu Bwee segera mengalihkan
pandang matanya dan menjawab dengan gerakan kepalanya menggeleng.
Jawaban ini cukup bagi Ouw Sian Kok. Dengan wajah berseri dan suara gembira
dia berkata, "Aku girang bahwa kau tidak marah kepadaku, Toanio."
Perahu didayungnya kuat-kuat dan perahu itu meluncur cepat sekali menuju ke
tujuan, yaitu Pulau Es yang biarpun tidak pernah didatanginya, namun sudah
diketahui di mana letaknya, karena sering kali dalam perantauannya dia
memandang pulau itu dari jauh. Kegembiraan besar seperti yang belum pernah
dialaminya selama lima belas tahun ini memenuhi hatinya. Kalau saja tidak ada
Liu Bwee di situ, kalau saja dia tidak merasa malu, tentu dia akan bernyanyi
468