Page 649 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 649
Bu Ong, yang kini telah mengumpulkan sisa orang-orang kerdil bekas taklukan
di Rawa Bangkai dan menjadi pimpinan mereka. Han Bu Hong kini telah menjadi
seorang pemuda tanggung yang lihai dan tidak ada seorang pun di antara tokoh-
tokoh orang kerdil mampu melawannya. Agaknya, untuk menjadikan mimpi
ibunya sebagai kenyataan, dia telah mengangkat diri sendiri menjadi ketua atau
lebih tepat lagi menjadi "raja" dari orangorang katai ini. Gedung di Rawa
Bangkaihanya menjadi tempat tinggal umum, akan tetapi diam-diam dia
mendirikan "kerajaan kecil" di bawah tanah.
Bahkan dia telah membangun sebuah ruang seperti istana di bawah tanah,
lengkap dengan kursi kebesaran yang dihiasai dengan sebuah tengkorak di
samping hiasan mahal seperti permadani, lukisan dan tulisan indah. Sering kali
dia secara sembunyi mengadakan pertemuan dan rapat rahasia dengan para tokoh
orang katai yang menjadi pembantunya, dan pemuda tanggung ini diam-diam
merencanakan pekerjaan besar untuk melanjutkan cita-cita ibunya. Demikianlah,
karena dia ingin menggunakan terowongan bawah tanah itu sebagai markas partai
orang kerdil , dan juga karena dia ingin mencari kalau-kalau ada harta atau pusaka
peninggalan Rawa bangkai di terowongan itu, dia lalu mengerahkan para anak
buahnya untuk membersihkan bagian terowongan yang dahulu diruntuhkan oleh
ibunya dan oleh Kiam-mo Cai-li. "Akan tetapi, Siauw-pangcu (Ketua Cilik),"
seorang pembantu membantah sebelum pembongkaran dilakukan .
"Tempat ini dahulu sengaja diruntuhkan oleh Ibu Pangcu untuk menutupi sumur
ular di mana tubuh musuh
Ibu Pangcu dilempar. Karena musuh itu lihai bukan main, maka Ibu Pangcu
bersama Kiam-mo Cai-li dan.Ouwyang Cin Cu memutuskan untuk menutup saja
tempat ini agar pemuda sakti itu tidak mampu hidup kembali."
Han Bu Ong tertawa. "Ha, ha, mana mungkin Kwa Sin Liong dapat hidup
kembali? Dia sudah di lempar di sumur ular, andaikata dia tidak mati oleh ular-
ular itu, tentu selama dua tahun dikubur hidup-hidup di sumur itu dia kini sudah
648