Page 650 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 650

menjadi  setan  tengkorak,  tinggal  rangkanya  saja.  Mengapa  khawatir?  Hayo

               bongkar! Kalau tidak dibongkar, terowongan ini tertutup sampai di sini, padahal

               kita  amat  membutuhkan  sebagai  jalan  rahasia  yang  amat  penting  bagi

               perkumpulan kita."


               Karena alasan yang dikemukakan ketua cilik ini memang tepat, maka beramai-

               ramai para manusia katai itu segera bekerja keras, membongkari batu-batu yang

               besar-besar  dan  berat  itu,  menggunakan  alat  pendongkel  dan  lain-lain.  Hiruk

               pikuk  suara  di  dalam  terowongan  itu  dan  pekerjaan  yang  berat  itu  biarpun

               dilakukan oleh hampir lima puluh orang, tetap saja memakan waktu yang cukup

               lama.  Memang  sesungguhnyalah  bahwa  merusak  itu  mudah  membangun  itu

               sukar, mengotori itu mudah membersihkannya tidak semudah itu. Setelah bekerja

               keras selama sepekan, barulah batu besar terakhir yang menutupi sumur dapat

               disingkirkan.  Han  Bu  Ong  dan  para  anak  buahnya  seperti  berlomba  lari

               menghampiri sumur dan melongok ke dalam sumur yang amat gelap itu. Pada

               saat  itu,  terdengar  suara  angin  menyambar  dari  bawah  dan  berkelebatlah

               bayangan  orang  yang  melayang  dari  bawah,  Han  Bu  Ong  dan  semua  orang

               terkejut.  Ketika  mereka  menoleh  dan  memandang  bayangan  orang  yang  tadi

               meloncat melewati kepala mereka, mereka melihat seorang laki-laki muda berdiri

               di situ sambil tersenyum, seorang pemuda yang berwajah tampan, yang memiliki

               sepasang mata yang lembut pandangannya namun bersinar cahayanya, pemuda

               yang pakaiannya lapuk dan compang camping.


               Tidak ada orang kerdil yang mengenal pemuda ini karena memang keadaannya

               jauh berbeda dengan tahun yang lalu. Akan tetapi Han Bu Ong dengan suara

               gemetar

               membentakkan perintah, "Serbu! Bunuh dia...!!"


               Orang -orang katai yang tadinya bengong terheran-heran dan ketakutan karena

               menduga  keras  bahwa  tentu  hanyalah  siluman  saja  yang  keluar  dari  sumur

               tertutup itu, ketika mendengar bentakan ini menjadi sadar. Kini mereka pun ingat



                                                           649
   645   646   647   648   649   650   651   652   653   654   655