Page 655 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 655
ditahannya lagi. Pemuda yang biasanya bergembira ini merasa betapa jantungnya
seperti diremasremas. Dia sendiri merasa kehilangan dan amat.berduka dengan
kematian Soan Cu, gadis yang kini dia tahu adalah wanita yang amat dicintainya.
Akan
tetapi, melihat keadaan Swat Hong yang terpaksa harus meninggalkan ibu
kandungnya menghadapi kematian, dia melupakan kedukaan hatinya sendiri dan
merasa amat iba kepada Swat Hong. Melihat betapa Swat Hong seperti orang
kehilangan ingatan, Kwee Lun merasa khawatir sekali. Kalau dibiarkan saja,
gadis ini bisa jatuh sakit, kalau hanya sakit badannya masih mending, akan tetapi
kalau terserang batinnya lebih berbahaya lagi. Akhirnya dia memberanikan diri
berkata lirih dan halus, "Mati hidup adalah berada di tangan Thian, kita manusia
tak dapat menguasainya, Nona."
Mendengar kata-kata ini, Swat Hong menengok dan memandang, akan tetapi
pandang matanya tetap kosong, seolah-olah kata-kata itu tidak dimengertinya dan
dari mulutnya hanya terdengar suara meragu, "Hemm....?"
Suara ini gemetar dan pandang mata itu menusuk perasaan Kwee Lun. Maka
pemuda ini lalu memberanikan diri melangkah lebih jauh lagi dengan kata-kata
yang lebih membuka kenyataan, "Ibumu gugur sebagai seorang yang gagah
perkasa."
Sepasang mata yang kehilangan sinar itu terbelalak, seolah-olah baru sadar dan
bibir yang gemetar itu bergerak, mula-mula lirih makin lama makin keras,
".....Ibu.....? Ibu...., Ibu....!" Swat Hong menangis tersedu-sedu dan
memanggilmanggil ibunya.
"Tenanglah, Nona. Tenanglah....." Kwee Lun menghibur dan berlutut di depan
gadis itu, akan tetapi suaranya sendiri parau dan agak tersedu.
"Ibu....! Mengapa aku meninggalkan ibu mati sendiri....? Ibu....! Hu-hu-
huuuuuuuk, Ibuuuuuuuu.....!" Memang menangis merupakan obat terbaik bagi
batin gadis itu, pikir Kwee Lun penuh keharuan, akan tetapi melihat Swat Hong
654