Page 656 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 656

menjambak-jambak  rambut  sendiri,  dia  merasa  khawatir.  "Ingatlah,  Nona.

               Ingatlah pesan Ibumu..... tentang pusaka Pulau Es...." Swat Hong mengangkat

               muka  dan  melihat  wajah  pemuda  itu  juga  basah  air  mata,  dia  menubruk.

               "Toako.... ahhhh, Toako....!" Dan menangislah dia tersedu-sedu di dada pemuda

               itu yang dianggapnya merupakan satu-satunya sahabat di dunia yang baginya

               kosong ini. Kwee Lun memejamkan mata dan membiarkan gadis itu menangis

               terisak-isak. Dengan sesenggukan Swat Hong berkata, "Ibu tewas..... di depan

               mataku..... dan aku tidak dapat menolongnya..... hu-hu-huuuuuuuhhhh...... dan

               Ayah  pun  sudah  tiada,  Suheng  juga......  hu-huuuuuuuuuhhh  apa  gunanya  aku

               hidup lagi? Apa gunanya aku mencari pusaka dan mengembalikan ke Pulau Es?'


               Seperti seorang yang mendadak menjadi kalap Swat Hong merenggutkan dirinya

               dari dada Kwee Lun, lalu melompat bangun mengepal tinju. "Katakan, Kwee-

               toako,  apa  gunanya  semua  ini?  Ayah  ibuku  sudah  meninggal,  dan  suheng

               satusatunya  orang  yang  kucinta.....  dia  pun  tidak  ada  lagi......!  katakan,  apa

               perlunya aku hidup lebih lama?"


               Kwee Lun teringat akan kematian Soan Cu yang menghancurkan perasaannya,
               akan  tetapi  dia  menekan  kedukaannya  dan  berkata,  suaranya  nyaring


               bersemangat,  "Adik  Hong,  tidak  semestinya  seorang  perkasa  seperti  engkau
               mengeluarkan kata-kata bernada putus asa seperti itu! Engkau adalah puteri dari


               Pulau Es! Kedukaan apa pun yang menimpa dirimu, harus kau atasi dengan gagah

               perkasa! Aku dapat memahami pesan mendiang Ibumu yang mulia dan gagah

               perkasa itu. Kalau pusaka keluargamu dari Pulau Es terjatuh ke tangan orang lain,

               bukankah itu amat sayang, berbahaya dan juga merendahkan ? Pusaka itu telah

               diselamatkan oleh Nona Bu Swi Nio dan Saudara Liem Toan Ki. Sebaiknya kalau

               kita segera menyusul mereka dan aku akan membantumu mencari Pusaka Pulau

               Es." Ucapan penuh semangat itu benarbenar menyadarkan Swat Hong, menarik

               gadis  itu  dari  lembah  kedukaan  yang  hampir  mematahkan  semangatnya.  Dia







                                                           655
   651   652   653   654   655   656   657   658   659   660   661