Page 663 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 663

keluarganya  di  Secuan  telah  membentuk  kekuatan  baru  untuk  melakukan

               pembalasan!


               Kaisar Tua Hian Tiong, yang hancur lahir batinya karena bukan hanya mahkota

               kerajaan dirampas oleh pemberontak An Lu Shan, akan tetapi terutama sekali

               karena selirnya tercinta, Yang Kui Hui, harus mati digantung oleh keputusannya

               sendiri, setibanya di Secuan, menjadi seorang kakek yang patah semangat dan

               selalu  tenggelam  dalam  duka  cita.  Dalam  keadaan  mengungsi  itu,  di  Secuan,

               keluarga  kaisar  dan  para  pengikutnya  yang  masih  setia,  menerima  keputusan

               Kaisar Tua untuk mengangkat Kaisar baru, yaitu putera mahkota yang bergelar

               Su  Tiong.  Pada  waktu  itu  sisa  pasukan  pemerintah  yang  telah  kalah  perang

               terhadap  An  Lu  Shan,  di  bawah  pimpinan  Panglima  Besar  Kok  Cu  I,  telah

               menyusul  pula  ke  Secuan.  Kaisar  Su  Tiong  lalu  menghimpun  kekuatan  dari

               rakyatnya di daerah Secuan, dan minta bantuan kepada negara-negara tetangga

               yang  bersahabat.  Maka  terkumpullah  pasukan-pasukan  campuran  yang  terdiri

               dari bermacam suku, bahkan terdapat pula bangsa Turki, Tibet, dan kemudian

               sekali datang pula bala bantuan dari pasukan Arab yang dikirim sebagai tanda

               bersahabat oleh Kalipu. Pasukanpasukan itu disusun menjadi barisan besar dan

               diberi  latihanlatihan  berat  dalam  persiapa  kaisar  Su  Tiong  untuk  merampas

               kembali kerajaannya, Kok Cu I.


               Tidak ada hal penting terjadi selama perjalanan Swat Hong menuju ke Secuan.

               Gadis yang dahulu berwatak periang dan jenaka itu, yang wajahnya selalu berseri

               dan gembira, kini menjadi pendiam dan ada garis-garis dan bayangan muram di

               wajahnya yang tetap cantik jelita walaupun tidak pernah bersolek. Perantauan

               selama dua tahun mencari-cari pusakanya yang hilang tanpa hasil itu membuat

               dia merasa berduka dan juga penasaran sekali. Di dalam hatinya di berjanji bahwa

               dia takkan pernah berhenti mencari sebelum mendapatkan pusaka Pulau Es itu.

               Dalam perantauannya itu dia mendengar pula tentang kematian An Lu Shan dan

               puteranya.




                                                           662
   658   659   660   661   662   663   664   665   666   667   668