Page 36 - Matematika Kelas 2 Toali
P. 36

BAB I Logika Matematika                                                           27

                  Untuk membuktikan dalil atau hasil baru,  kebenarannya harus diperlihatkan sebagai
                  akibat dari sekelompok pernyataan lain, yang masing-masing dapat diterima sebagai
                  benar atau sebelumnya sudah dibuktikan kebenarannya. Pernyataan yang diterima
                  kebenarannya tanpa memerlukan bukti dinamakan aksioma. Misalnya, “Dua garis yang
                  berlainan tidak dapat berpotongan pada lebih dari satu titik”.

                  Dalam membuktikan suatu dalil atau  menurunkan suatu hasil dari kebenaran-
                  kebenaran yang diketahui  digunakan  pola  argumentasi, yaitu dengan  melakukan
                  proses penarikan kesimpulan atau konklusi dari beberapa pernyataan yang diketahui
                  yang disebut premis dengan didasarkan atas prinsip-prinsip logika, yaitu modus ponen
                  (inferensi), modus tollens  dan silogisme.

                  Kesimpulan atau konklusi dikatakan berlaku atau sah, bila konjungsi dari premis-premis
                  berimplikasi konklusi.  Sebaliknya, bila konjungsi dari premis-premis tidak berimplikasi
                  maka argumen dikatakan palsu atau tidak sah. Sehingga, suatu kesimpulan dikatakan
                  sah bila premis-premisnya benar maka konklusinya juga benar.

                  1).   Modus Ponen

                  Modus ponen adalah argumen yang berbentuk sebagai berikut:
                           “Jika p ⇒ q benar dan p benar maka q benar”.
                  Dalam bentuk diagram dapat disajikan sebagai berikut:

                                Premis 1       : p ⇒ q
                                Premis 2       : P____
                                Konklusi       : ∴q

                  Contoh 35
                  a.  Jika seorang anak rajin belajar, maka ia lulus ujian (B).
                       Ahmad adalah anak yang rajin belajar__________  (B).
                       ∴ Ahmad lulus ujian                                            (B).

                                                   2
                  b.  Jika n bilangan ganjil maka, n  bilangan ganjil  (B).
                       3 bilangan ganjil________________________  (B).
                         2
                       ∴ 3 bilangan ganjil                                       (B).

                  c.  Jika Budi seorang pegawai maka ia mendapat gaji bulanan (B).
                       Budi seorang pegawai________________________           (B).
                       ∴ Ia mendapat gaji bulanan                                            (B).

                  Untuk menguji sah atau tidak penarikan kesimpulan secara modus ponen dapat
                  digunakan tabel kebenaran. Argumen  modus ponen “Jika p ⇒ q benar dan p benar
                  maka q benar” dapat dituliskan dalam bentuk implikasi, yaitu
                                        [(p ⇒ q) ∧ p] ⇒ q.
                  Kesimpulan ini dikatakan sah bila merupakan tautologi. Tabel kebenaran dari bentuk
                  tersebut adalah sebagai berikut:

                         P    q     p ⇒ q        (p ⇒ q)  ∧  p           [(p ⇒ q)  ∧  p] ⇒  q
                        B     B       B                B                          B
                        B     S       S                S                          B
                        S     B       B                S                          B
                        S     S       B                S                          B
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41