Page 160 - Buku Handbook HC Policy V1,0-23122020
P. 160

Hubungan Industrial


        Pemeriksaan Pelanggaran (4 dari 6)



        Pernyataan Kebijakan (lanjutan):
        10. Pemeriksaan Pada Tingkat Majelis Disiplin Wilayah (MDW):
               1.  Keputusan Rapat MDW adalah berupa rekomendasi yang berisi:
                      1.  Penjatuhan sanksi atau pembebasan dari ancaman sanksi;
                      2.  Hal-hal lain yang dianggap perlu, seperti misalnya:
                             1.  Dilakukannya Pemeriksaan lanjutan guna menemukan/mengungkap Pelaku lainnya;
                             2.  Dilakukannya Pemeriksaan lanjutan guna mengungkapkan kasus Pelanggaran lain yang
                                 mungkin teqadi sehubungan dengan terungkapnya kasus Pelanggaran yang tengah diperiksa;
                             3.  Dilakukannya tindakan-tindakan lain yang dianggap perlu.
               2.  Keputusan sebagaimana dimaksud pada Point 1 diambil berdasarkan musyawarah, kecuali apabila tidak terdapat
                  kesepakatan maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak;
               3.  Risalah Rapat MDW dibuat setelah proses pemeriksaan melalui rapat dianggap selesai, yaitu ketika berhasil
                  menetapkan rekomendasi;
               4.  Rekomendasi Rapat MDW yang berupa penjatuhan/pembebasan sanksi disampaikan kepada Pemimpin Wilayah
                  guna memperoleh penetapan;
               5.  Jika terdapat Rekomendasi Rapat MDW yang berupa penjatuhan sanksi yang menjadi kewenangan Direksi, maka
                  Risalah Rapat MDW beserta seluruh berkas kasus lengkap wajib dilimpahkan kepada Direktur yang membidangi
                  SDM guna dilakukan pemeriksaan pada tingkat MDP.
        11. Pemeriksaan Pada Tingkat Majelis Disiplin Pusat (MDP):
               1.  Keputusan Rapat MDP adalah berupa rekomendasi yang berisi:
                      1.  Penjatuhan sanksi atau pembebasan dari ancaman sanksi;
                      2.  Hal-hal lain yang dianggap perlu, seperti misalnya:
                             1.  Dilakukannya Pemeriksaan lanjutan guna menemukan/mengungkap Pelaku lainnya;
                             2.  Dilakukannya Pemeriksaan lanjutan guna mengungkapkan kasus Pelanggaran lain yang
                                 mungkin teqadi sehubungan dengan terungkapnya kasus Pelanggaran yang tengah diperiksa;
                             3.  Dilakukannya tindakan-tindakan lain yang dianggap perlu.
               2.  Keputusan sebagaimana dimaksud pada Point 1 diambil berdasarkan musyawarah, kecuali apabila tidak terdapat
                  kesepakatan maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak;
               3.  Risalah Rapat MDP dibuat setelah proses pemeriksaan melalui rapat dianggap selesai, yaitu ketika berhasil
                  menetapkan rekomendasi;
               4.  Rekomendasi Rapat MDP yang berupa penjatuhan/pembebasan sanksi disampaikan kepada Direksi guna
                  memperoleh penetapan;
               5.  Jika terdapat Rekomendasi Rapat MDP yang berupa penjatuhan sanksi yang harus ditetapkan melalui Rapat
                  Direksi, maka diajukan kepada Direktur yang membidangi SDM guna dibahas dalam Rapat Direksi.
        12. Tindakan Sela:
               1.  Tindakan Sela bukan merupakan suatu bentuk sanksi, bukan sebagai peringatan maupun pembinaan, melainkan
                  suatu upaya yang diantaranya dilakukan demi kepentingan proses pemeriksaan dan menjaga keadaan hubungan
                  kerja yang kondusif selama menunggu keputusan yang definitif atas kasus pelanggaran yang terjadi;
               2.  Tindakan Sela dituangkan dalam Surat Pejabat yang berwenang, berlaku untuk jangka waktu tertentu dan tidak
                  dapat diajukan keberatan apapun;
               3.  Tindakan sela diantaranya dilakukan untuk:
                      1.  Mencegah Pelaku menghilangkan Barang Bukti;
                      2.  Mencegah Pelaku melakukan kembali Pelanggaran;
                      3.  Mencegah Pelaku mengganggu/menghambat proses pemeriksaan;
                      4.  Mencegah terganggunya ketenangan kerja di unit kerja tempat Pelaku diduga melakukan pelanggaran;
                      5.  Mencegah terganggunya ketenangan kerja bagi seluruh Karyawan pada umumnya akibat dari terjadinya
                          suatu Pelanggaran;
                      6.  Kepentingan proses pemeriksaan; dan/atau
                      7.  Menjaga suatu hubungan kerja yang kondusif selama menunggu keputusan yang definitif atas kasus
                          Pelanggaran yang terjadi.










                                                      160
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165