Page 164 - Buku Handbook HC Policy V1,0-23122020
P. 164

Hubungan Industrial


        Pelanggaran dan Sanksi (2 dari 3)



        Pernyataan Kebijakan (lanjutan):
        3.  Perbuatan Yang Diproses Berdasarkan Mekanisme Interen dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
               1.  Jenis pelanggaran yang diproses berdasarkan mekanisme interen dan Hubungan Industrial dan dikategorikan
                  pelanggaran PKB beserta Jenis Sanksi masing-masing diatur secara terpisah, namun menjadi bagian dari kebijakan
                  ini;
               2.  Penetapan sanksi sebagaimana dimaksud pada Point 1 dapat diturunkan 1 (satu) tingkat atau dinaikkan 1 (salu)
                  tingkat dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan hal-hal yang memberatkan.
        4.  Jenis Sanksi:
               1.  Sanksi bagi Karyawan yang melakukan Pelanggaran PKB adalah berupa Surat Peringatan, yang terdiri dari SP-I, SP-
                  II dan SP-III serta tindakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK);
               2.  SP-I, SP-II dan SP-III diberikan Secara Berurutan maupun Secara Tidak Berurutan dengan ketentuan:
                      1.  Untuk SP-I masa berlaku 3 (tiga) bulan;
                      2.  Untuk SP-II dan SP-III masa berlaku 6 (enam) bulan.
               3.  Untuk pelanggaran yang dikategorikan berat dapat langsung diberikan SP-III yang merupakan surat peringatan
                  pertama dan terakhir tanpa didahului SP-I atau SP-II. dan berlaku selama 6 (enam) bulan sejak tanggal
                  ditetapkannya Surat Peringatan dimaksud.
        5.  Surat Peringatan Yang Diterbitkan Secara Berurutan:
               1.  Dalam hal Surat Peringatan diterbitkan secara berurutan maka SP-I berlaku untuk jangka 3 (tiga) bulan;
               2.  Apabila Karyawan melakukan kembali peianggaran masih daiam tenggang waktu 3 (tiga) bulan maka:
                      1.  Diterbitkan SP-II, yang mempunyai jangka waktu berlaku selama 6 (enam) bulan, jika jenis
                          pelanggarannya dalam kalegori SP-I dan SP-II; atau
                      2.  Diterbitkan SP-III, jika jenis pelanggarannya dalam kategori SP-III.
               3.  Apabila Karyawan masih melakukan peianggaran dalam tenggang waktu 6 (enam) bulan sebagaimana dimaksud
                  pada Point 2.2, maka:
                      1.  Diterbitkan SP-III untuk jenis peianggaran dalam kategori SP-I atau SP-II, jika sebelumnya telah
                          diterbitkan SP-II, yang berlaku selama 6 (enam) bulan; atau
                      2.  Dilakukan PHK jika sebelumnya telah diterbitkan SP-III.
               4.  Dalam hal jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak diterbitkannya SP-I sudah terlampaui jika Karyawan yang
                  bersangkutan melakukan kembali pelanggaran maka Surat Peringatan yang diterbitkan adalah kembali sebagai
                  SP-I kecuali untuk pelanggaran-pelanggaran yang dikategorikan SP-II atau SP-III;
               5.  Dalam hal jangka waktu 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya SP-II sudah terlampaui jika Karyawan yang
                  bersangkutan melakukan kembali pelanggaran maka Sural Peringatan yang diterbitkan adalah kembali sebagai
                  SP-I kecuali untuk pelanggaran-pelanggaran yang dikategorikan SP-II atau SP-III;
               6.  Dalam hal jangka waktu 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya SP-III sudah terlampaui, jika Karyawan yang
                  bersangkutan melakukan kembali pelanggaran. maka Surat Peringatan yang diterbitkan adalah kembali sebagai
                  SP-I kecuali untuk pelanggaran-pelanggaran yang dikategorikan SP-II atau SP-III.
        6.  Surat Peringatan Yang Diterbitkan Tidak Secara Berurutan:
               1.  Surat Peringatan dapat diterbitkan secara tidak berurutan tergantung dari jenis pelanggarannya;
               2.  Jika pelanggaran yang dilakukan ancaman sanksinya berupa SP-II, maka langsung diterbitkan SP-II yang berlaku
                  selama 6 (enam) bulan dari sejak langgal ditetapkannya SP-II meskipun sebelumnya Karyawan tersebut tidak
                  pernah mendapatkan SP-I;
               3.  Apabila dalam tenggang waktu 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya SP-II Karyawan kembali melakukan
                  pelanggaran, maka diterbitkan SP-III meskipun pelanggaran yang dilakukan ancaman sanksinya berupa Surat
                  Peringatan yang lebih rendah;
               4.  Apabila pelanggaran yang dilakukan dikategorikan berat. maka langsung diterbitkan SP-III sebagai Surat
                  Peringatan Pertama dan Terakhir yang berlaku selama 6 (enam) bulan dari sejak tanggal ditetapkannya Surat
                  Peringatan tersebut;
               5.  Apabila Karyawan kembali melakukan pelanggaran dalam tenggang waktu masa berlakunya SP-III sebagaimana
                  dimaksud pada Point 4 diatas maka dilakukan PHK dengan Alasan PHK berupa Peianggaran PKB meskipun jenis
                  pengulangan pelanggaran tersebut ancaman sanksinya berupa Surat Peringatan yang lebih rendah.










                                                      164
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169