Page 379 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 379

Bab XL — Tindakan yang Tidak Dilakukan oleh Sesepuh Bajik


            tersebut  untuk  pertama  kalinya,  beliau  menyelesaikannya  dalam
            waktu empat bulan, secara seksama mengamati ajaran implisit yang
            terkandung di dalamnya, bersungguh-sungguh mengontemplasikan
            makna dalamnya. Dalam mendidik anak kecil, beliau biasa memulai
            dengan  setengah  kata.  Orang  tak  dapat  membayangkannya  ketika
            beliau  memegang  pedang  (saat  sedang  galak  terhadap  muridnya).
            Untuk orang yang berkemampuan tinggi, beliau akan mengajarinya
            seperti beliau hendak memenuhi bejana yang sempurna, sementara
            si penerima akan mendapatkan manfaat seperti diperindah dengan
            permata-permata  berharga.  Beberapa  waktu  lalu,  saat  orang-orang
            merasa papa akan ajaran selama periode terakhir Dinasti Sui (589-
            617 Masehi), guru saya pindah ke kota Yang  akibat kekacauan yang
                                                      382
            ada.  Saat  para  biksu  melihat  beliau  di  sana,  mereka  menganggap
            beliau seorang yang dungu karena penampilannya apa adanya dan
            sederhana. Mereka memaksa pendatang baru ini untuk membaca Sutra
            Mahaparinirvana, dan menunjuk dua guru pemula untuk mengawasi
            hal ini dilakukan kalimat per kalimat. Suara beliau berat dan sayu
            selagi meninggikan suara saat membaca. Sejak matahari terbit hingga
            sore hari, tiga paket sutra selesai dibaca. Tak seorang pun di antara
            yang hadir yang tidak memuji dan mengucapkan selamat kepadanya,
            dan mereka memintanya untuk beristirahat, memuji dayanya yang
            luar biasa. Orang-orang sepenuhnya tahu mengenai kejadian ini dan
            itu bukan sanjungan saya belaka.


            4. Kemurahan Hati Guru Saya

                 Berikut adalah bagaimana beliau menangani penawaran. Berapa
            pun  harga  yang  diminta  seseorang,  itulah  yang  beliau  berikan.
            Baik  barang  mahal  maupun  murah,  beliau  tak  pernah  keberatan
            dan tak pernah menawar harganya. Jika masih ada yang berhutang
            padanya dan sang debitur membawa sejumlah uang, beliau tak akan
            menerimanya  sama  sekali.  Orang-orang  di  masa  itu  menganggap
            beliau penuh kemurahan hati yang tiada bandingnya.


            382  Yangzhou, di provinsi Jiangsu.


                                            365
   374   375   376   377   378   379   380   381   382   383   384