Page 388 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 388

Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan


            Yangtze dan Han. Xiu dan Li  sedang terbang tinggi bagaikan elang
                                       404
            di utara Sungai Huang dan Ji.

                 Para penerus dalam Sangha tetap ada dan terus berlanjut, dengan
            demikian  ajaran  prajna  telah  diturun-temurunkan  tanpa  terputus.
            Umat  awam  yang  berbakti  memuji  dan  menghargai  wewangian
            Dharma yang tak terputus.


                 Kami  tak  pernah  mendengar  bahwa  di  antara  guru-guru
            tersebut, ada yang memperkenankan praktik membakar jari. Praktik
            membakar  tubuh  juga  tak  pernah  diperkenankan  oleh  mereka.
            Cerminan Dharma ada di hadapan kita dan para bijaksana seyogianya
            belajar dari sana secara seksama.


                 Biasanya di keheningan malam hari, guru dhyana saya, Hui Xi,
            bersimpati  atas  masa  kecil  saya  dan  menghibur  saya  dengan  kata-
            kata yang bajik. Terkadang beliau membicarakan tentang (rapuhnya)
            dedaunan  kuning  (yakni  sifat  anitya  dari  segala  sesuatu),  sehingga
            beliau  dapat  mengalihkan  perhatian  saya  dari  rasa  rindu  yang
            mendalam kepada ibu saya.


                 Terkadang  beliau  berbicara  kepada  saya  tentang  kebiasaan
            gagak muda,  dan menasihati saya agar berjuang membalas kasih
                         405
            sayang luar biasa dalam membesarkan saya. Kadang-kadang beliau
            berkata: ‘Engkau harus berusaha keras untuk menyebarluaskan ajaran
            Triratna,  agar  tidak  punah.  Engkau  seharusnya  tidak  memanjakan
            diri sedemikian rupa dalam studi literatur sekuler sehingga membuat
            hidupmu  tak  bermakna.’  Meskipun  saya  sudah  berumur  10  tahun,
            saya  hanya  mendengarkan  petunjuk  beliau  tapi  belum  mampu
            memahami maknanya. Setiap pagi pada periode kelima, saya pergi ke

            404   Hui Xiu (惠 休) dan Fa Li (法 厲); keduanya hidup di masa Dinasti Sui
            (589-618 Masehi). Hui Xiu adalah guru dari tradisi Mahayana-samparigraha.
            405  Yaitu ‘anak yang berbakti.’ Di Tiongkok dikatakan gagak mengembalikan
            makanan  ke  induknya  sebanyak  makanan  yang  mereka  terima  sewaktu
            masih kecil.


                                            374
   383   384   385   386   387   388   389   390   391   392   393