Page 48 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 48

Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan


            atau  dua  li  [satu  li (里)  sama  dengan  ½  kilometer],  yang  dipenuhi
            pepohonan kakao (cokelat) dan pinang,  subur dan menyenangkan
                                                   46
            (untuk dilihat). Ketika penduduk asli melihat kapal kami mendekat,
            mereka  bersemangat  menaiki  perahu-perahu  kecil,  jumlah  mereka
            mungkin  sekitar  seratus.  Mereka  semua  membawa  buah  kakao,
            pisang, dan barang-barang yang terbuat dari rotan dan bambu, dan
            mereka  ingin  menukarkan  barang-barang  tersebut.   Yang  mereka
                                                              47
            inginkan  adalah  besi  karena  sepotong  besi  sebesar  dua  jari  dapat
            ditukar  dengan  5-10  buah  kakao.  Para  pria  sepenuhnya  telanjang,
            sementara  para  wanita  mengenakan  dedaunan.  Jika  para  saudagar
            bercanda  menawarkan  pakaian,  mereka  menggoyangkan  tangan
            (untuk memberitahu bahwa) mereka tidak memerlukannya.

                 Saya  dengar  daerah  ini  terletak  di  perbatasan  barat  daya  Shu
            Chuan (di Tiongkok). Pulau ini tidak menghasilkan besi sama sekali;
            emas dan perak juga langka. Penduduk asli hidup semata-mata dari
            buah  kakao  (nalikera)  dan  umbi-umbian;  beras  juga  tidak  banyak.
            Karena itu, yang dianggap paling berharga dan bernilai adalah loha,
                                                                            48
            yakni sebutan untuk besi di negeri ini. Orang-orangnya tidak berkulit
            hitam, dan tinggi badannya sedang. Mereka terampil dalam membuat
            keranjang bundar dari rotan; tiada negeri lain yang bisa menyamai
            mereka.  Jika  ada  orang  yang  menolak  untuk  barter,  mereka
            melepaskan  sejumlah  panah  beracun,  di  mana  satu  tembakan  saja
            bisa berakibat fatal. Dari sini, dengan berlayar sekitar setengah bulan
            menuju arah barat laut kami mencapai Tamralipti,  yang merupakan
                                                            49
            perbatasan  selatan  India  Timur.  Tamralipti  berjarak  lebih  dari  60
            yojana dari Mahabodhi dan Nalanda (India Tengah).


            46   Bahasa Tionghoa: binglang, Skt. puga.

            47   Hal ini sesuai dengan catatan mengenai Kepulauan Nicobar. Lihat subjudul:
            Negeri Orang-Orang Telanjang.
            48   Lo-ho dalam teks bahasa Jepang; luhe dalam teks bahasa Tionghoa. Jelas
            bahwa mereka menggunakan bahasa Sanskerta.
            49   Suatu pelabuhan dagang kuno di India Timur, dekat Muara Hooghly.


                                            34
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53