Page 71 - Bahan Ajar Metode Statistika
P. 71

Peluang Bersyarat

                        Peluang terjadinya kejadian B bila diketahui bahwa suatu kejadian lain
                  A  telah  terjadi  disebut  peluang  bersyarat  dan  dilambangkan  dengan
                  P(BA).  Lambang  P(BA)  dibaca  “peluang  terjadinya  B  bila  A  telah
                  terjadi” atau lebih singkat lagi ”peluang B, bila A diketahui.”

                        Perhatikan  kejadian  B  berupa  diperolehnya  bilangan  kuadrat  murni
                  bila  sebuah  dadu  dilemparkan.  Misalkan  dadu  ini  dibuat  sedemikian  rupa
                  sehingga peluang munculnya bilangan genap dua kali lebih besar daripada
                  bilangan  ganjil.  Berdasarkan  ruang  contoh  S  =  {1,2,3,4,5,6},  dengan
                                                                        1
                                                                                 2
                  peluang bagi bilangan ganjil dan genap masing-masing  ⁄  dan  ⁄ , maka
                                                                           9       9
                                                 1
                  peluang  terjadinya  B  adalah  ⁄ .  Sekarang  misalkan  diketahui  bahwa
                                                   3
                  bilangan  yang  muncul  lebih  besar  dari  3.  Ini  berarti  kita  bekerja  dengan
                  ruang conoh yang dipersempit yaitu A = {4,5,6}, yang merupakan himpunan
                  bagian  S.  Untuk  menghitung  peluang  terjadinya  B,  relatif  terhadap  ruang
                  contoh  A,  pertama-tama  kita  harus  memberikan  peluang  baru  bagi  unsur-
                  unsur A yang sebanding dengan peluang semula, dan jumlahnya harus sama
                  dengan 1. Dengan memberikan peluang w pada bilangan ganjil dalam A dan
                                                                                        1
                  peluang 2w pada bilangan genap, kita mendapatkan 5w = 1 atau w =  ⁄ .
                                                                                          5
                  Relatif terhadap ruang contoh A, ternyata B berisi hanya satu unsur yaitu 4.
                  Dengan  melambangkan  kejadian  ini  dengan  BA,  maka  BA  =  {4},
                  sehingga

                                                            2
                                                                      P (BA) =
                                                            5
                        Contoh ini memperlihatkan kepada kita bahwa kejadian mungkin saja
                  mempunyai  peluang  yang  berbeda  bila  dipandang  relatif  terhadap  ruang
                  contoh yang berbeda.

                  Kita juga dapat menuliskan

                                                      2
                                                  2
                                                      9
                                        P (BA) =   =   =   ( ∩ )
                                                      5
                                                  5         ()
                                                      9
                        Sedangkan P(A ∩ ) dan P(A) dihitung berdasarkan ruang contoh asal
                  S. Dengan kata lain, peluang bersyarat relatif terhadap anak ruang A dapat
                  dihitung langsung dari nilai peluang bagi unsur-unsur dalam ruang contoh
                  asalnya S.


                                                      71
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76