Page 24 - E-Modul Biologi Materi Sistem Pencernaan
P. 24
1. Obesitas.
2. Asidosis.
3. Dehidrasi.
4. Diare.
5. Kenaikan amonia dan urea dalam darah, serta demam.
6. Kelebihan asam amino memberatkan hati dan ginjal dalam metabolisme dan
pengeluaran kelebihan nitrogen.
Akibat Kekurangan Protein
Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi
rendah. Kekurangan protein sering ditemukan secara kebersamaan dengan
kekurangan energi, yang menyebabkan fenomena penyakit marasmus dan
kwashiorkor.
1. Marasmus
Penderita umumnya bayi usia 1 tahun.
Penyebabnya karena terlambat diberi makanan
tambahan, penyapihan mendadak, sering terserang
infeksi saluran pencernaan atau formula pengganti
ASI terlalu encer. Marasmus berpengaruh pada
keadaan mental dan fisik yang sukar diperbaiki.
Gejalanya anak apatis, tampak lebih tua, dehidrasi,
pembengkakan hati, mudah terserang infeksi
saluran pernapasan, cacingan, pertumbuhan lambat,
lemak di bawah kulit berkurang, tetapi tidak ada Sumber: primehealthchannel.com
edema. Gambar 7 Penyakit Marasmus
2. Kwashiokor
Biasanya diderita anak-anak usia 2 – 3 tahun,
dengan gejala pertumbuhan terhambat, otot-otot
berkurang dan melemah, muka berbentuk bulat
seperti bulan (moonface), gangguan psikomotorik,
perubahan kulit dan rambut (depigmentasi, kering,
dan pecah-pecah), serta edema pada kaki, perut dan
tangan (jika ditekan dengan jari, akan meninggalkan
lekukan). Sumber: www.alfarisi.com
Gambar 8 Penyakit Kwashiokor
Kekurangan protein dalam waktu yang lama dapat menggangu proses
metabolisme di dalam tubuh, mengurangi daya tahan tubuh terhadap penyakit dan
menimbulkan kwashiorkor. Selain itu, jika tubuh kekurangan energi dan protein
akan menimbulkan penyakit marasmus.
22 E-Modul Biologi Terintegrasi Nilai-Nilai Al-Qur’an Struktur dan Fungsi Organ pada Sistem Pencernaan