Page 475 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 475
Imam al-Bukhari meriwayatkan bahwa Utsman membolehkan khulu'
dengan selain dari kepangan rambutnya. Aninya, seorang suami boleh meng
ambil apa pun yang berada di tangannya, sedikit maupun a nyak, dan tidak
b
meninggalkan apa pun kecuali kepangan rambutnya. Pendapat tersebut juga
dikemukakan oleh Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Ibrahim an
Nakha'i, Qutaibah bin Dzuwaib, Hasan bin Shalih, dan Utsman al-Batti. Dan
itu pula yang menjadi pendapat Imam Malik, al-Laits, asy-Syafi'i, Abu Tsaur,
sena menjadi pilihan Ibnu Jarir. Para sahabat Abu Hanifah mengatakan: "Jika
kemadharatan berasal dari pihak isteri, maka suami boleh mengambil semua
yang telah ia berikan. Para sahabat Abu Hanifah juga mengatakan: "Suami
boleh mengambil apa yang pemah diberikan kepadanya dan tidak .boleh lebih
dari itu. Jika pihak suami menuntut tambahan, maka harus lewat pengadilan.
Dan jika kemadharatan itu berasal dari pihak suami, maka si suami tidak
diperbolehkan mengambil sesuatu apa pun darinya. Jika pihak suami ingin
mengambilnya, maka harus lewat pengadilan."
Imam Ahmad, Abu Ubaid, dan Ishak bin Rahawaih mengatakan:
"Suami tidak diperbolehkan mengambil melebihi dari apa yang pemah diberi
kan kepada isterinya." Ini juga merupakan pendapat Sa'id bin Musayyab,
Atha', Amr bin Syu'aib, az-Zuhri, Thawus, Hasan al-Bashri, Sya'bi, Hamad
bin Abi Sulaiman dan Rabi' bin Anas.
Mu'ammar dan al-Hakam menceritakan, Ali pemah mengatakan:
"Suami tidak diperbolehkan mengambil dari istri yang meminta cerai melebihi
apa yang pemah ia berikan kepadanya."
Al-Auza'i pemah mengemukakan, para hakim tidak memperbolehkan
suami mengambil dari isterinya melebihi apa yang telah ia berikan kepadanya.
Berkenaan dengan hal tersebut, penulis katakan, pendapat itu didasar
kan pada hadits yang diriwayatkan Abd bin Humaid, dari Atha', bahwasanya
Nabi � membenci seorang suami yang mengambil melebihi dari apa yang
pemah ia berikan. Mereka menafsirkan makna ayat:
� � �:Gi y � c� ' ''Maka tidak ada dosa atas keduanya tentang
�
"
bayaran yang dibmkan oleh isteri untuk menebus dirinya, d engan pengenian
dari apa yang telah diberikannya. Karena ayat itu telah didahului oleh ayat:
...
f r/1
J
$ i '
t
J
f
�
'} J )>
� � J\.t �I :�JJ;.. I :_�; '} lj� 0 �� � :_,A�I� � IJ.b:.l.f 0 � � ... � ... ...
... ... , ,..
,.. ,..
C
' ' '
:
� <�.> u ' ' - 1 ' ' :
..l..a .......,
... . .. ...
"Tidak halal bagimu mengambil kembali dari sesuatu yang telah kamu berikan
kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak dapat menjalankan
hukum-hukum Allah. ]ika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak
da p at menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya
tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya, d ari pem
"
berian itu.
l
456 Tafsir b nu Katsir j

