Page 399 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 399

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4
















































                                                                                       Festival Tabuik Pariaman tahun
                                                                                       20213.
                                                                                       Tabuik adalah arak-arakan
           Agung untuk mendengarkan pembacaan-pembacaan riwayat Nabi dan ceramah       yang dikerjakan selama 10
           agama.Gamelan sekati diarak dari keraton ke halaman Masjid Agung Yogya dan   hari kemudian ketika matahari
           dibunyikan siang-malam sejak seminggu sebelum 12 Rabiul Awal. Di Jawa dikenal   tenggelam pada tanggal 10
           juga  megenganya itu upacara menyambut datangnya bulan suci Ramadhan        Muharram tabuik dibawa
                                                                                       bersama ke pantai dengan diiringi
           yang kegiatan utamanya menabuh bedug sebagai tanda jatuhnya tanggal 1       gendang tasa yang dimainkan
           Ramadhan. Juga selikuranyang dilakukan dikeraton Surakarta dan Yogyakarta   dengan meriah, kemudian tabuik
           setiap tanggal 21 Ramadhan yang bertujuan untuk menyambut malam Lailatul    dibuang ke laut.
                                                                                       Sumber: Museum Negeri Padang.
           Qadar. Di luar keraton Jawa, selikuran atau lilikuran juga diselenggarakan di
           masjid-masjid di masyarakat hingga kini. Kemudian tradisi Seni Genjring dengan
           alatnya rebana yaitu kesenian yang banyak ditemukan di daerah Purwokerto
           dan Banyumas. Di Jawa Barat musik rebana disebut genjringan atau tagonian.
           Genjringan umumnya menyanyikan shalawat yang berumber dari Barzanji atau
           lagu-lagu kasidah yang dilantunkan secara rampak dengan diiringi tabuhan
           rebana tapi tanpa tarian. Seni tradisi ini umumnya dipelihara di masjid-masjid
           digunakan sebagai bagian dari usaha memakmurkan masjid.










                                                                                                385
   394   395   396   397   398   399   400   401   402   403   404