Page 402 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 402

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4































           Permainan musik gambus
           dalam peringatan Maulid Nabi
           Muhammad SAW di Ponpes
           Cipasung, Jawa Barat.
           Sumber: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya.




                                    menemukan bentuknya pada duat alat khas musik Arab: gambus dan rebana.
                Pengaruh musik      Kedua alat ini sangat populer sejak masa islamisasi hingga hingga sekarang.
              Arab menguat dan      Gambus dan rebana sering tampil melengkapi dalam satu grup kasidah tapi
             mengendap ke dalam
              akar-akar kesadaran   keduanya memiliki “habitatnya“ masing-masing. Gambus lebih identik dengan
             seni Melayu. Cengkok   lagu-lagu kasidah berbahasa Arab dan berimana pada pasir, sedang rebana lebih
             Melayu adalah suara    umum dan lebih merakyat karena memainkannnya yang relatif lebih mudah.
             khas nyanyian padang
              pasir yang terdapat   Gambus dimainkan dengan dipetik seperti gitar, rebana hanya dipukul yang
             dalam musik Melayu.    menekankan harmonitas. Gambus biasanya dipakai oleh grup-grup kasidah
                Alat-alat musik     profesional, rebana sifatnya lebih umum yang digunakan oleh para santri di
              tradisional Minang    pesantren-pesantren, madrasah, masjid dan ibu-ibu di majlis taklim. Gambus
               seperti Saluang,
              Aguang, Gondang,      hanya ditemukan pada kelompok-kelompok eksklusif yang bisa memainkannya,
               Rebana, Serunai,     rebana digunakan oleh hampir semua kelompok kasidah tradisional.
              Talempong, Rabab
              dan Bansi akhirnya
              tak terpisahkan dari   Melayu sebagai daerah awal yang terkena pengaruh Islamisasi mengenal
              pengaruh kehadiran    gambus paling awal dibandingkan daerah-daerah lain di Indonesia. Karenanya,
              orang-orang Arab,
              Gujarat dan Persia.   setelah melalui proses penyerapan kultural yang lama, gambus kemudian
               Sejak masuknya       menjadi identitas khas kemelayuan. Orkes gambus lebih mengakar dan populer
                pengaruh Arab       di  Sumatera  daripada  di  Jawa,  Kalimantan  dan  Sulawesi.  Di  wilayah-wilayah
             melalui musik gambus,   kultur Melayu, hingga tahun 197-0an, orkes-orkes gambussudah lama dan
             terbentuklah identitas
              kultural musik Islam   sudah terbiasa digunakan dalam acara-acara pertunjukkan seni dan upacara-
            Indonesia hingga masa-  upacara adat keagamaan.Pengaruh musik Arab menguat dan mengendap ke
                masa modern.
                                    dalam akar-akar kesadaran seni Melayu. Cengkok Melayu adalah suara khas
                                    nyanyian padang pasir yang terdapat dalam musik Melayu. Alat-alat musik






                    388
   397   398   399   400   401   402   403   404   405   406   407