Page 410 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 410
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4
modern, dan kelas menengah urban dengan simbol-simbol identitas relijius.
Kesuksesan Bimbo sendiri dalam mengidentifikasikan diri sebagai kasidah
modern berbasis kelas menengah, tidak terlepas dari karakter musik yang
telah diciptakannya. Karakter inilah yang menjadi rahasia suksesnya memenuhi
selera audien kelompok Islam yang tengah mengalami transformasi sosial dan
pendidikan di Indonesia.
Karakter itu setidaknya ada empat, antara lain ; Pertama, lirik bahasa Indonesia dan
dominasi vokal. Tidak seperti kasidah tradisional yang umumnya menggunakan
lirik bahasa Arab, yang tentu saja tidak dimengerti oleh umat Islam yang tidak
berbasis pesantren, dan menggunakan alat-alat musik tradisional seperti gambus
dan rebana, Bimbo secara drastis mengubah citra kasidah ini. Semua lirik
kasidah Bimbo berbahasa Indonesia dengan ungkapan bahasa yang sederhana
sehingga lagu-lagu, pesan-pesan dan maknanya dapat diserap, dimengerti
dan dihayati dengan mudah oleh pendengarnya. Lebih dari itu, tidak hanya
penggunaan bahasa Indonesia yang pesannya mudah difahami, penekanan
yang lebih jelas dan menonjol pada suara dan kata-kata (ketimbang musik)
adalah kekuatan lain yang membuat kasidah ini menimbulkan kesan kuat dan
populer. Penekanan dominasi vokal ketimbang musik adalah kisah kesuksesan
para penyanyi pop dan country, Barat maupun Indonesiayang hingga kini lagu-
lagu mereka terdengar abadi. Banyak lagu-lagu tahun 1960-an dan 1970-an
kini sudah dilupakan tetapi banyak juga lagu-laguperiode itu terdengar abadi
menjadi nostalgia yang tak bosen didengarkan. Jika masyarakat modern kini
masih menikmati lagu-lagu kelompok musik lawas seperti The Beatles, The Bee
Gees, Abba, The Four Brother, Everly Brother, The Carpenters atau para penyanyi
solo seperti Elvis Presley, Matt Monro, Pat Boone, Perry Como, Andy William,
Nat King Cole, Louis Amstrong, Jim Reeves, Engelbert Humperdink, Tom Jones,
Connie Francis, Patty Pages, atau ratusan lagu lain dari album-album golden
memories, itu karena selain iramanya enak, yang lebih dominan sesungguhnya
karena lirik yang terdengar jelas dan kualitas suara yang bagus. Lagu-lagu
dengan lirik, pesan dan suara yang jelas, akan lebih mudah dihafal, dimengerti,
diingat, dinikmati dan dengan demikian menjadi abadi untuk dikenang.
Kedua, mempertahankan irama padang pasir. Berbeda dengan kasidah
tradisional, Bimbo merintis penggunaan alat-alat musik modern seperti gitar,
organ dan drum yang menirukan nuansa irama padang pasir Timur Tengah. Bimbo
sendiri tidak menghilangkan nuansa kasidah tradisional melalui penggunaan
alat musik modern. Nuansa ini sangat kental misalnya dalam intro lagu Kasidah
Matahari dan Rembulan. Petikan gitar dari jari-jari Jaka Bimbo menyuarakan
petikan melodi khas gambus padang pasir Timur Tengah. Petikan melodi irama
gambus oleh gitar seperti itu memiliki arti penting dan merupakan rahasia
tersembunyi dari kekuatan dan popularitas lagu-lagu kasidah Bimbo. Mengapa?
Adalah kenyataan bahwa kasidah awalnya tidak bisa dipisahkan dari nuansa
Arab (baik lirik maupun musik), terutama musik padang pasir. Mempertahankan
396