Page 92 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 92
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4
Sastra Hikayat
Sebelum lahirnya karya-karya besar, di negeri mana pun di dunia ini, tentu
Sebelum lahirnya
karya-karya besar, didahului oleh maraknya perkembangan sastra atau kegiatan penulisan yang
di negeri mana memungkinkan munculnya tradisi sastra yang kokoh dan mantap. Tanpa
pun di dunia ini, didahului oleh tumbuhnya tradisi yang mulai kokoh dan mantap, tidak mungkin
tentu didahului
oleh maraknya serta merta lahir pengarang-pengarang besar seperti di Aceh pada abad ke-17 M.
perkembangan sastra Sebelum tokoh-tokoh besar itu muncul kesusastraan Melayu telah berkembang
atau kegiatan penulisan pesat di Aceh. Ini ditunjukkan oleh berkembangnya hikayat, yang tidak sedikit
yang memungkinkan
munculnya tradisi di antaranya dijadikan sumber rujukan dan ilham oleh Hamzah Fansuri, Bukhari
sastra yang kokoh al-Jauhari, Nuruddin al-Raniri dan penulis-penulis abad ke-17 dan 18 lain.
dan mantap. Tanpa
didahului oleh
tumbuhnya tradisi Hikayat adalah sebutan umum untuk karangan naratif, baik prosa maupun
yang mulai kokoh dan puisi, dan jenisnya beraneka ragam. Berdasarkan bahan yang dijadikan
mantap, tidak mungkin sumber penulisannya ia bisa dibagi dua. Pertama, hikayat-hikayat yang ditulis
serta merta lahir
pengarang-pengarang berdasarkan sejarah, legenda, mitos dan realitas lokal, termasuk di dalamnya
besar seperti di Aceh hikayat sejarah seperti Hikayat Raja-raja Pasai, Sejarah Melayu dan Hikayat Aceh.
pada abad ke-17 M. Adapun klasifikasi Sastra Hikayat adalah seperti berikut:
Pertama, hikayat tentang Nabi Muhammad s.a.w. Termasuk dalam kelompok
ini ialah Hikayat Kejadian Nur Muhammad, Hikayat Rasulullah, Hikayat Bulan
Berbelah, Hikayat Nabi Mikraj, Hikayat Nabi Bercukur, Hikayat Seribu Satu
Masalah, Hikayat Nabi Wafat, Hikayat Nabi Mengajar Anaknya Fatimah, Hikayat
Nabi Mengajar Ali, Hikayat Putri Salamah (yang mendapat pelajaran dari Nabi,
Hikayat Nabi dengan Orang Miskin, dan Hikayat Nabi dan Iblis Pembacaan
riwayat hidup Nabi Muhammad s.a.w. dan perjuangan beliau sejak awal
penyebaran agama Islam di Nusantara telah dijadikan sebagai media dakwah
yang efektif, terutama yang disajikan dalam bentuk syair. Yang terkenal di
antaranya ialah Kasidah Burdah karangan Syekh al-Busiri, seorang penyair sufi
abad ke-13 dari Mesir. Seorang sejarawan Muslim abad ke-15 yang masyhur
dari Persia, Zainuddin al-Ma`bari dalam kitabnya Tuhfat al-Mujahidin (Anugerah
Ahli Jihad), mengatakan bahwa pembacaan Kasidah Burdah yang dinyanyikan
sangat menarik perhatian penduduk India dan Asia Tenggara untuk memeluk
agama Islam.
Melalui hikayat ini Melalui hikayat ini kandungan ajaran Islam berkenaan dengan keimanan, akhlaq
kandungan ajaran
Islam berkenaan dan perjuangan menegakkan kebenaran didakwahkan dengan cara yang
dengan keimanan, lembut. Contohnya seperti yang dikemukakan dalam Hikayat Putri Salamah.
akhlaq dan perjuangan Di situ dikisahkan bagaimana Nabi mengajarkan putrinya mengenai tugas
menegakkan kebenaran
didakwahkan dengan seorang istri dalam Islam. Dalam Hikayat Nur Muhamad atau Hikayat Kejadian
cara yang lembut Nur Muhamad dikisahkan bahwa sebelum menciptakan segala sesuatu di dalam
semesta Tuhan menjadikan Nur Muhamad terlebih dahulu sebagai asas kejadian.
78