Page 95 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 95

Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4







           Epos menempati kedudukan penting dalam sejarah Sastra Dunia, dan setiap
           bangsa memilikinya. Bersama-sama karya kesejarahan, ia perperan membentuk        Epos menempati
                                                                                           kedudukan penting
           kesadaran sejarah suatu masyarakat. Dalam sastra Islam, epos memainkan         dalam sejarah Sastra
           peranan penting untuk memupuk semangat kaum Muslimin dalam berjuang              Dunia, dan setiap
           menegakkan ajaran agama. Yang menarik ialah  Hikayat Iskandar Zulkarnain,      bangsa memilikinya.
           yang tokohnya bukan pribadi yang hidup zaman Islam, melainkan pada abad        Bersama-sama karya
                                                                                             kesejarahan, ia
           ke-3 SM. Sumber hikayat ini ialah legenda Iskandar Agung dari Macedonia yang   perperan membentuk
           telah  menaklukkan  banyak  negeri  dari  Balkan  hingga  India.  Penulis  Muslim   kesadaran sejarah
           menghubungkan kisah raja ini dengan kisah Iskandar Zulkarnain yang terdapat      suatu masyarakat
           dalam al-Qur’an.  Winstedt mengemukakan bahwa sastrawan Arab yang
           mencampurkan legenda Iskandar Agung dan Iskandar Zulkarnain ialah Umara.
           Versi Arab dari kisah ini ialah karangan Mubasyir (1503), tetapi versi Melayu
           digubah berdasarkan hikayat yang ada dalam  sastra Persia, yaitu  Iskandar-
           namah karangan Nizami al-Ganjawi, penulis Iran abad ke-12 M.
                                                                       16
           Di  samping  Hikayat  Iskandar  Zulkarnain,  dua  hikayat  lain yang populer  ialah
           Hikayat Amir Hamzah  dan  Hikayat Muhamad Ali Hanafiyah. Hikayat Amir
           Hamzah sangat populer di kalangan masyarakat Muslim hingga awal abad ke-
           20.  Berbagai versinya dijumpai dalam sastra Melayu, Jawa, Madura, Sunda
           dan lain-lain.  Versi cerita ini seperti yang dikenal hingga sekarang memang
           berasal dari sastra Persia. Sumber ilham cerita ialah Hamzab bin Abdul Muthalib,
           paman Nabi Muhammad s.a. w., lahir pada tahun 569 M. Pada awalnya
           Hamzah menentang ajaran Islam, tetapi kemudian menjadi penganut yang taat
           dan gigih memperjuangkan kebenaran risalah agama ini. Dalam Perang Uhud
           melawan pasukan Quraysh, Hamzah mati syahid. Di Persia kisahnya dicampur
           aduk dengan pahlawan lain yang juga bernama Hamzah bin Abdullah, yang
           hidup pada zaman Abbasiyah.
                                       17

           Sinopsis  cerita:  ”Setelah  Amir  Hamzah    masuk  Islam,  keberaniannya  segera
           diketahui  oleh kaum Muslimin.  Beliau dipilih menjadi kepala pasukan
           tentara untuk menaklukkan Yaman. Maharaja Nusyirwan dari negeri Persia
           mendengar berita kepahlawanan Amir Hamzah ini. Dia diundang ke istananya
           di Madain. Di sana Amir Hamzah jatuh cinta kepada putri Muhrnigar. Bakhtik,
           wazir maharaja Nusyirwan sangat benci pada orang Arab. Dia merancang
           pembunuhan terhadap Amir Hamzah, yaitu dengan memberi syarat bahwa
           Amir Hamzah dapat menikahi sang putri apabila sanggup pergi ke Mesir, Rum
           dan Yunani untuk mengumpulkan upeti. Amir Hamzah menyanggupi syarat
           tersebut. Dia berangkat ke Mesir. Namun malang, di sana dia ditangkap polisi
           dan dimasukkan ke dalam penjara. Tetapi karena kelihaiannya, Amir Hamzah
           bisa melarikan diri dari penjara, kemudian mengembara ke berbagai negeri,
           terutama  Asia Tengah.  Setelah  pulang  dari  pengembaraan,  oleh  maharaja
           Nusyirwan  dia diperbolehkan menikah dengan putri Muhrnigar.  Bakhtik tetap
           benci pada Amir Hamzah dan berusaha mengalahkannya. Mata Amir Hamzah
           dibuat buta. Tetapi Nabi Khaidir berhasil memulihkan penglihatan Amir Hamzah.
           Pada akhir cerita Bakhtik dibunuh oleh tokoh bernama Umar Umayyah. Setelah





                                                                                                 81
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100