Page 94 - SKI jld 4-16 2015 Resivi Assalam
P. 94
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia - Jilid 4
Kawin, Hikayat Raja Handak, Hikayat Hasan dan Husein, Hikayat Salman al-
Farsi, Hikayat Tamim al-Dari dan lain-lain. Hikayat para sahabat ini mempunyai
daya tarik tersendiri bagi pembacanya. Misalnya Hikayat Abu Bakar yang
menceritakan beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam yang jarang
diketahui umum. “Diceritakan setelah Abu Bakar Siddiq menjadi khalifah,
seorang tokoh bernama Marwan dipecat dari jabatannya karena didapatkan
menyebarkan fitnah. Setelah beliau wafat, jabatan khalifah dipegang oleh Umar
bin Khattab. Dalam masa pemerintahannya terjadi peperangan hebat antara
tentara Islam di bawah pimpinan Ali bin Abi Thalib melawan tentara Khusraw
dari kemaharajaan Persia di bawah pimpinan Rustam. Dalam peperangan
tersebut kaum Muslimin memperoleh kemenangan. Putri Maharaja Khusraw
Syahrbanu kawin dengan Husein bin Ali dan Nurbayan kawin dengan Muhamad
bin Abu Bakar”. Sedangkan Hikayat Abu Syamah menceritakan keadilan khalifah
Umar bin Khattab yang tidak segan-segan menghukum anaknya sendiri karena
mencabuli seorang gadis Yahudi dalam keadaan mabuk.
Keempat, hikayat-hikayat tentang Orang Saleh atau Wali Yang terkenal
Hikayat Rabiah al-Adawiyah, Hikayat Sultan Ibrahim bin Adam, Hikayat Bayazid
Bhistami, Hikayat Syekh Abdul Kadir Jailani, Hikayat Syekh Saman, Hikayat Syekh
Naqsabandi dan lain-lain.Hikayat semacam ini sering disebut oleh para sarjana
sebagai hagiografi, yaitu kisah mengenai keteladan spiritual dari orang-orang
suci. Versi dari hikayat para wali ini juga disampaikan dalam bentuk puisi, yang
dibacakan dengan cara dinyanyikan oleh para pengikut tarekat sufi tertentu dan
disebut rawatib. Rawatib yang terkenal di Nusantara ialah Rawatib Syekh Abdul
Kadir Jailani, Rawatib Syekh Saman, Rawatib Syekh Hamzah Fansuri, dan lain-
lain. Versinya dalam bahasa Jawa dan Nusantara lain disadur dari versi Melayu
yang ditulis di Aceh. Tari Saman yang terkenal di Aceh ada kaitannya dengan
rawatib Syekh Saman. Kisah tentang Syekh Saman, pendiri tarekat Samaniyah,
tergolong baru karena wali sufi ini hidup pada awal abad ke-18 M, namun
karena pengikutnya banyak di Indonesia, khususnya di Aceh dan negeri Melayu
yang lain maka tidak mengherankan jika kisah mengenai kehidupannya sangat
populer.
Kelima, hikayat Raja-raja dan Pahlawan Islam. Cerita mengenai pahlawan
sering disebut hikayat perang atau epos. Genre sastra ini sangat digemari oleh
pembaca. Tiga di antaranya, yaitu Hikayat Muhamad Ali Hanafiyah, Hikayat
Amir Hamzah dan Hikayat Iskandar Zulkarnain telah mulai diterjemahkan atau
disadur ke dalam bahasa Melayu dari sumber sastra Persia pada abad ke-14
dan 15. Pada abad ke-18 M, melalui versi Melayu hikayat berkenaan disadur
ke dalam berbagai bahasa Nusantara seperti Jawa, Sunda, Madura, Bugis,
Makassar, Sasak, Banjar, Minangkabau, Mandailing, termasuk ke dalam bahasa
Aceh dan Gayo. Dalam kesusastraan Jawa, Sunda dan Madura kisah-kisah
kepahlawanan Islam ini, khususnya Hikayat Amir Hamzah sangat digemari dan
dikenal sebagai siklus Serat Menak. Epos lain yang digubah berdasarkan sumber
Persia dan populer ialah Hikayat Malik Saiful Lizan, Hikayat Saif bin Dhi Yazan,
Hikayat Semaun, dan lain-lain.
80